Fatwa Usul Kasus Makar Sri Bintang Cs Diselesaikan Politis

Reporter

Minggu, 11 Desember 2016 16:41 WIB

Ketua Badan Kehormatan DPD RI, AM Fatwa, tiba di gedung KPK, Jakarta, 17 September 2016. Kedatangan AM Fatwa untuk mengkonfirmasi dugaan Ketua DPD RI, Irman Gusman yang terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Semarang – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Andi Mappetahang Fatwa atau akrab dipanggil A.M. Fatwa meminta agar pemerintah tidak menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah dugaan makar yang dilakukan Sri Bintang Pamungkas dan kawan-kawan.


Menurut Fatwa penyelesaian di jalur hukum bisa berlangsung cukup panjang dan memperburuk citra Indonesia di mata dunia internasional. “Soal dugaan makar ini selesaikan saja secara politis,” kata Fatwa di sela-sela menghadiri ujian promosi doktoral politikus PDI Perjuangan Ahmad Basarah di Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu, 10 Desember 2016.


Di era orde baru Fatwa dikenal sebagai aktivis yang sering melayangkan kritik ke pemerintah. Ia pernah menjadi tahanan politik. Dia pernah divonis hukuman 18 tahun dan bebas saat datang era reformasi.


Mantan Wakil Ketua DPR ini tak mempermasalahkan jika para pelaku dugaan makar tetap menjalani pemeriksaan. Tapi pemeriksaan itu tak usah dilanjutkan ke proses hukum. Orang-orang yang diduga melakukan makar itu, kata dia, cukup diberi nasihat-nasihat. Cara ini lebih praktis dibandingkan dengan proses hukum. Apalagi, beberapa media di luar negeri juga sudah memberitakan masalah ini.


Fatwa mencontohkan ada media di luar negeri yang membuat berita yang isinya menyatakan putri pendiri bangsa ditangkap oleh penguasa. Putri pendiri yang dimaksud adalah Rachmawati Soekarnoputri. Adapun penguasa yang dimaksud adalah pemerintahan Joko Widodo yang diusung PDI Perjuangan.


Advertising
Advertising

Fatwa menyatakan pelaku dugaan makar juga tak layak diproses hukum. Sebab, kritik-kritik yang disampaikan Rachmawati dan kawan-kawan itu tak seluruhnya keliru. “Apa yang disampaikan mereka ada aspek-aspek kebenarannya. Itu sebuah kritik yang biasa,” kata politikus Partai Amanat Nasional ini.


Sebelumnya, polisi menangkap 11 orang di lokasi berbeda pada Jumat dinihari hingga pagi, 2 Desember 2016. Di antaranya adalah Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Sri Bintang Pamungkas, dan Ahmad Dhani. Mereka diduga terlibat dalam permufakatan jahat hendak menggulingkan pemerintah yang sah.


Mereka diduga hendak menggerakkan massa Aksi Bela Islam III yang menggelar doa bersama di Monas untuk menduduki DPR-MPR. Sedangkan Hatta Taliwang ditangkap pada Kamis dinihari, 8 Desember 2016. Dia diduga berhubungan dengan rencana Rachma dan kawan-kawan.


ROFIUDDIN

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

12 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

15 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

16 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

17 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

19 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

21 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

23 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya