Komnas HAM Minta Aparat Stop Kekerasan di Papua  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 29 November 2016 11:41 WIB

Anggota Komisi I DPR RI dari daerah pemilihan Papua, Yorrys Reweyai (dua dari kanan) berbincang dengan sejumlah tokoh saat acara dialog Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dengan Tokoh masyararakat, Tokoh Agama dan Organisasi sipil kemasyarakatan Papua di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Rabu (23/11). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta – Menjelang peringatan 1 Desember, yang disebut-sebut sebagai hari kemerdekaan Papua Barat (West Papua) nanti, Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) meminta aparat berwenang tidak melakukan kekerasan. Pasalnya, masyarakat tetap merayakan momentum tersebut seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Pihak aparat seminimal mungkin menghindari potensi terjadinya pelanggaran hak asasi manusia di tengah upaya Indonesia sedang meyakinkan dunia internasional tentang prospek perdamaian di tanah Papua,” ujar Komisioner Komnas HAM RI Natalius Pigai secara tertulis, Selasa, 29 November 2016.

Natalius menilai kasus Manokwari yang baru bulan lalu terjadi justru menjadi kontra-produktif dengan upaya pemerintah Indonesia untuk memperbaiki situasi HAM di Papua. Saat kejadian itu, salah seorang bernama Onesimus Rumayom, 40 tahun, tewas karena aparat kepolisian mengeluarkan tembakan saat warga Papua tengah menyampaikan protes.

Atas peristiwa itu, tim pemantauan sempat merekomendasikan kepada sidang paripurna Komnas HAM untuk memutuskan melakukan penyelidikan pelanggaran HAM berat UU Nomor 26 Tahun 2000 di Manokwari. “Eskalasi kasus pelanggaran HAM di Papua yang semakin memburuk ini menunjukkan bahwa pemerintah Jokowi tidak memiliki iktikad baik untuk menghentikan pelanggaran HAM di Papua,” kata Natalius.

Padahal, kata Natalius, kondisi akses dunia semakin terbuka dan informasi dapat diakses dengan mudah. Seharusnya berbagai peristiwa pelanggaran HAM di Papua sudah patut diketahui dan disorot dengan mudah. Maka, terkait tanggal 1 Desember, Komnas HAM meminta semua pihak, baik kelompok yang merayakan maupun aparat keamanan, tetap bergerak dalam koridor hak asasi manusia.

“Aparat harus menjaga kebebasan ekspresi, tentu dihormati semua pihak dan ketertiban rakyat juga tetap dijaga,” kata Natalius. Selain itu, Komnas HAM akan memonitor perkembangan dan situasi menjelang dan saat 1 Desember nanti.

LARISSA HUDA



Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

20 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

20 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

21 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

27 Maret 2022

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

21 September 2021

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

21 September 2021

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.

Baca Selengkapnya