Atasi Banjir, Lamongan Siapkan Pompa Penyedot Air Berkapasitas Besar  

Reporter

Senin, 28 November 2016 10:50 WIB

Sungai Bengawan Solo meluap di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Januari 2008. TEMPO/Rohman Taufiq

TEMPO.CO, Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyiapkan pompa air berkapasitas besar di sejumlah tempat yang dilintasi Sungai Bengawan Solo, di antaranya di Kecamatan Babat, Glagah, dan Karang Binangun.

Bupati Lamongan Fadeli menjelaskan, pemasangan pompa air dilakukan setelah luapan air Sungai Bengawan Solo terjadi di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. “Untuk mengatasi banjir di Lamongan, kami efektifkan pompa penyedot air,” katanya melalui rilis, Senin, 28 November 2016.

Dua pompa dengan daya sedot masing-masing 3.000 liter per detik dipasang di Sluis Kuro, Kecamatan Glagah. Empat unit pompa dengan daya sedot 4.000 liter per detik dipasang di kawasan sepanjang pinggir Sungai Bengawan Jero.

Pompa penyedot air juga dipasang di Lamongan bagian barat. Di antaranya dua unit di Kecamatan Babat, seperti di pintu air Babat dengan kapasitas 500 liter per detik dan 350 liter per detik.

Sejak banjir melanda sejumlah kabupaten di sekitar Lamongan, dua hari berturut-turut dilakukan peninjauan di sejumlah wilayah pada Minggu dan Senin, 27-28 November 2016.

Wilayah yang dikunjungi meliputi 20 desa yang tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Babat, Leran, Glagah, Karang Geneng, dan Kali Tengah. Desa-desa itu berpotensi dilanda banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo karena berada pada jalur sungai.

Di Kecamatan Babat, misalnya, Desa Bedahan, Truni, Plaosan, dan Kuripan. Di Kecamatan Laren, seperti di Desa Siser, Bulutigo, Keduyung, dan Mojoasem. Sedangkan di Kecamatan Kali Tengah adalah Desa Canditunggal.

Seorang warga Kecamatan Babat, Sutoto, 43 tahun, mengatakan banjir di daerahnya selain berasal dari luapan Bengawan Solo, juga dikarenakan kiriman air dari bagian selatan. Antara lain dari Kecamatan Kedungpring dan sekitarnya.

Menurut Sutoto, jika wilayah Kecamatan Babat bagian selatan dilanda hujan deras, luapan air menuju ke utara. “Maka daerah kami juga dilanda banjir,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 28 November.

Sutoto menjelaskan, di daerahnya terdapat Danau Semando yang sejak dulu berfungsi sebagai tempat penampungan air untuk wilayah Kecamatan Babat. Namun, dia menyayangkan karena danau itu telah berubah fungsi.

Sutoto mengatakan di lokasi itu didirikan bangunan. Mulai dari perkantoran, pabrik serta pasar, yang saat ini dikenal dengan Pasar Semando. Akibatnya, setiap kali terjadi hujan yang disusul banjir, air menggenangi permukiman penduduk. Pada Februari 2015, genangan banjir berlangsung hingga dua pekan di Kota Babat. ”Masalah seperti ini perlu diatasi,” ucapnya.

SUJATMIKO

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

16 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

23 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

23 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

3 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya