Rencana Demo 212, Seperti Ini Sikap Buruh di Yogyakarta

Reporter

Minggu, 27 November 2016 18:58 WIB

Sekitar dua ribu prajuri dari tiga matra TNI dan Polda Metro Jaya mengikuti Istighosah atau doa bersama jelang demonstrasi 2 Desember di Lapangan Satlantas Polda Metro Jaya pada Sabtu, 26 November 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan buruh di Daerah Istimewa Yogyakarta berbeda sikap menanggapi instruksi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang mengumumkan akan melakukan mogok nasional pada 2 Desember 2016.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) DIY yang juga anggota KSPI DIY, Aziz Nur Fitriyanto, menyebutkan, sebagai anggota KSPI siap mengikuti instruksi tersebut. “Jika itu instruksi nasional maka kami selaku anggota KSPI daerah tentu akan mengikuti,” ujar Aziz kepada Tempo, Minggu, 27 November 2016.

Namun menurut Aziz, agenda rencana mogok kerja pada 2 Desember 2016 tentang tuntutan perbaikan nasib buruh melalui kenaikan upah yang layak. “Kami di daerah enggak ada urusan dengan Ahok, agenda mogok terkait PP 78/2015 tentang Pengupahan saja,” ujar Aziz. Di DIY, menurut dia, tercatat ada sekitar 10 ribu buruh tergabung dalam KSPI.

Pada 2 Desember 2016, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI rencananya akan menggelar demonstrasi Aksi Bela Islam III. KSPI pusat menyatakan akan terlibat demo yang menuntut Ahok dipenjara selain tuntutan utama mereka yakni penghapusan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 soal Pengupahan.

Namun, sebagian buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) menyatakan tak akan ada aksi mogok nasional pada 2 Desember nanti. “Tidak ada aksi mogok di Yogya,” ujar Sekretaris ABY Yogyakarta Kirnadi.

Kirnadi menuturkan, KSPI belum terbentuk secara resmi di DIY. Baru ada baru organ-organ KSPI seperti Aspek dan Serikat Pekerja Nasional (SPN), sehingga instruksi KSPI kemungkinan tidak bisa dijalankan serentak karena belum ada kelembagaan resmi.

Kirnadi menyebutkan ABY akan mendukung penuh aksi KSPI pusat jika memang agendanya tututan penghapusan PP 78/2015 yang sangat menekan buruh. Dalam PP 78 itu upah buruh dihitung sangat rendah tak berdasarkan kondisi riil di lapangan, hanya mengandalkan data statistik inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

“Namun ketika agenda KSPI menuntut penangkapan Ahok, kami tak sepakat, itu sudah masuk ranah politik praktis dan kami menolak politisasi,” ujar Kirnadi.

Kirnadi menambahkan, tuntutan KSPI soal tangkap Aok dinilai terlalu jauh membawa kepentingan politik yang melenceng dari misi buruh soal upah. “Soal tuntutan penjarakan Ahok ini yang belum bisa diterima serikat pekerja yang lain.”

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya