Telat, Panglima TNI Ditinggal Pulang Peserta Karate
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 24 November 2016 21:30 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Acara pembukaan turnamen Asian Karate Championsip 2016 di Makassar, berlangsung mengecewakan. Kontingan dari 26 negara se-Asia berbondong-bondong meninggalkan lokasi pembukaan di gedung Celebes Conventions Centre (CCC), Kamis malam, 24 November 2016.
Pantauan Tempo, kontingan dari Jepang, Iran, India, Vietnam, Kazhatzan, dan atlet negara lain langsung meninggalkan ruangan pembukaan. Mereka diangkut oleh bus kembali ke penginapan masing-masing.
Akibatnya upacara defile dilakukan seadanya dan hanya diikuti oleh kontingan seperti Indonesia, Syria, Pakistan, dan Thailand. Kekosongan kontingan tiap negara terpaksa diisi oleh karateka dari Indonesia. Sejumlah negara lain hanya mengikutkan tim pelatih dan beberapa atlet untuk masuk dalam barisan devile.
Situasi ini dipicu oleh telatnya acara pembukaan. Panglima TNI yang juga sebagai Ketua Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia, Jenderal Gatot Nurmatyo, yang dijadwalkan membuka acara belum tiba di lokasi acara. Sejatinya, pembukaan dijadwalkan pukul 18.00 WITA. Tapi, hingga pukul 20.30, Jenderal Gatot belum juga muncul.
Pelatih kontingan Jepang, Higuchi, mengaku memulangkan kontingannya karena lamanya menunggu waktu pembukaan. Menurut dia, acara internasional tersebut tidak tepat waktu. "Jadwal pembukaan tidak disiplin. Atlet harus istirahat," kata Higuchi.
Higuci mengatakan, pembukaan yang molor hingga dua jam memungkinan waktu istirahat akan tersita. Padahal, kata dia, pertandingan sudah harus dimulai pada Jumat 25 November.
Turnamen satu tahunan ini akan melibatkan sekitar 448 atlet, 100 pelatih, dan 218 wasit. Ajang ini akan berakhir pada 27 November nanti.
Koordinator teknis pertandingan, Muzakkir, menyatakan turnamen ini akan diikuti oleh tiga kategori peserta yakni cadet, junior dan U-21.
Turnamen akan memperlombakan kelas kata perorangan putra-putri, kata beregu pitra-putri, dan kelas komite peringan putra-putri. "Ada 35 medali emas yang akan diperebutkan," ujar Muzakkir.
Sekretaris panitia, Ellong Tjandra, menyatakan peserta turnamen tahun ini lebih banyak dibanding saat turnamen serupa di Jepang pada 2015. Di negeri Sakura itu, jumlah negara yang ikut ambil bagian hanya 25 negara.
ABDUL RAHMAN