TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan jamuan makan dengan pimpinan partai politik biasa digelar. Meski lumrah, tapi acara semacam itu biasanya dilakukan tanpa diketahui banyak pihak apalagi diliput media massa.
Menurut Jokowi, dialog dengan tokoh partai politik mesti dilakukan untuk memperkuat semangat kebangsaan. "Kami ingin bicara pemantapan kembali ideologi Pancasila dan masalah berkaitan dengan radikalisme," ucap Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 November 2016.
Setelah mengajak makan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, giliran Kepala Negara mengajak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy, dan Ketua Partai Golkar Setya Novanto.
Baca: Ormas Projo Dukung Jokowi dan Yudhoyono Bertemu
Pers lantas menanyakan kepada Presiden Jokowi kapan mengundang Ketua Umum Partai Demokrat, yang juga presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah bertemu Jokowi menerima kunjungan Prabowo di Istana pada akhir pekan lalu, muncul wacana pertemuan dengan Yudhoyono. Sejumlah partai, termasuk Demokrat dan PDIP menyokong wacana itu. Bahkan, kelompok pendukung Jokowi, ormas Projo, menyatakan mendukung usulan pertemuan Jokowi-Yudhoyono.
Mendengar pertanyaan wartawan soal kapan mengundang makan Yudhoyono, Jokowi tak menjawab. Jokowi malah menjawab dan menjelaskan pertanyaan lain.
Simak: Wiranto: Ucapan Ahok Timbulkan Prahara di Bumi Indonesia
Jokowi pun menjelaskan bahwa baru kali ini acara makan bersama tokoh politik dilakukan terbuka dan diadakan di Istana Merdeka, Jakarta. Biasanya makan malam atau makan siang kerap dilakukan tertutup. "Tapi ini kelihatannya media perlu tahu. Ya, sudah kami buka makan siang, makan paginya," ucap Jokowi.
Pertama, hari ini, Presiden Jokowi mengundang makan Surya Paloh. Setelah itu, datang Romahurmuziy dan Setya Novanto.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
11 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaApa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?
14 jam lalu
Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
18 jam lalu
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea
21 jam lalu
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati
1 hari lalu
Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem
1 hari lalu
Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti
1 hari lalu
Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,
Baca SelengkapnyaMembedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru
1 hari lalu
Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres
1 hari lalu
Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo
1 hari lalu
Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya