Bekas Tambang Makan Korban, Komnas HAM Minta Moratorium

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 22 November 2016 07:05 WIB

Lokasi lubang bekas tambang tenggelam siswi SMP Samarinda. TEMPO/SG Wibisono

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan moratorium pemberian izin tambang baru di wilayah Kalimantan Timur.

Rekomendasi ini muncul atas temuan Komnas HAM terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi dalam kasus eks lubang tambang batu bara di Kalimantan Timur. "Kami minta moratorium," ujar Komisioner Komnas HAM Nur Kholis di kantor Komnas HAM Jakarta, Senin, 21 November 2016.

Menurut Komnas HAM, perizinan berdampak pada terjadinya tumpang tindih antara kawasan tambang dengan kawasan padat permukiman. Tercatat keseluruhan areal tambang di Kalimantan Timur seluas 7,2 juta hektare dari luas keseluruhan wilayah Kalimantan Timur, yaitu 12,7 juta hektare. Hal ini menimbulkan permasalahan, salah satunya muncul lubang-lubang eks tambang yang tidak direklamasi.

Lubang eks tambang tersebut telah memakan banyak korban jiwa. Komnas HAM mencatat 27 orang meninggal dunia akibat tenggelam dalam lubang tersebut.

Berdasarkan pengamatan dan penelusuran Komnas HAM, banyak peraturan undang-undang yang dilanggar perusahaan, di antaranya tidak ada tanda peringatan di area lubang eks tambang atau pagar.

"Beberapa peraturan jelas dilanggar perusahaan, tapi negara tidak berdaya memberikan sanksi. Sehingga, korban terjadi terus-menerus," kata Siti Noor Laila, Komisioner Komnas HAM.

Komnas HAM juga mendapati lokasi pertambangan memiliki jarak yang sangat dekat dengan permukiman. Padahal, berdasarkan aturan yang ada, lokasi pertambangan dan area pemukiman minimal harus berjarak 500 meter. "Ada tambang di belakang rumah, itu perlu ditinjau lagi. Di luar negeri tidak ada tambang di belakang rumah," kata Nurkholis.

Di samping itu, Komnas HAM menyoroti ketidakadilan bagi keluarga korban. Dari 27 kasus, tidak semua diproses di kepolisian. Keluarga korban hingga sekarang juga tidak mendapatkan remedi dari perusahaan ataupun pemerintah.

Komnas HAM berharap rekomendasi yang telah dikeluarkan dapat menyudahi potensi jatuhnya korban jiwa di lubang eks tambang.

Baca:
Megawati: Sebagian Peserta Demo 4 November Hanya Ikut-ikutan
Demo 2511, Beredar Iuran Keamanan untuk Warga Kelapa Gading
Demo 212, Tito Karnavian Larang Salat Jumat di Jalan Raya

DENIS RIANTIZA | EZ

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

14 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

8 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

10 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

27 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

28 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya