Konvensi Perubahan Iklim, Begini Klaim Pemerintah Indonesia  

Reporter

Kamis, 17 November 2016 10:13 WIB

Menteri LHK Dr. Siti Nurbaya, M.Scdi dalam acara konvensi iklim. istimerwa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pemerintah berkomitmen untuk melindungi hak semua warga negara yang aman, bermartabat, memperoleh kehidupan layak, dan lingkungan sehat untuk mendukung konvensi perubahan iklim. Ia pun menuturkan pemerintah telah menerapkan lima kebijakan dalam mendukung konvensi perubahan iklim internasional.

“Penguatan kebijakan satu peta, menegakkan moratorium konversi hutan alam primer, meninjau lisensi yang ada di lahan gambut, memulihkan lahan gambut yang rusak dan ekosistemnya, serta mengalokasikan 12,7 juta hektare untuk program sosial kehutanan,” kata Siti dalam pidatonya pada konvensi perubahan iklim di Maroko, 16 November 2016.

Siti pun berterima kasih dan mengucapkan selamat untuk berlakunya Perjanjian Paris pada 4 November 2016. Ia mengatakan Indonesia telah meratifikasi perjanjian pada 31 Oktober 2016 dan telah mengajukan Sumbangan Kemitraan yang Ditetapkan Nasional (NDC) pertama pada 6 November 2016.

Siti mengatakan, dalam NDC, pemerintah Indonesia berkomitmen pada sektor pertanahan dan energi. Untuk sektor pertanahan, pemerintah berfokus pada pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Selain itu adalah pengelolaan hutan, konservasi, dan peningkatan cadangan karbon (REED +).

Adapun untuk sektor energi, Siti menargetkan pada pengembangan sumber energi bersih dan energi campuran, yaitu penggunaan energi baru dan terbarukan minimal 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050. Selain itu, dengan penggunaan batu bara minimal 30 persen pada 2025 dan 25 persen pada 2050.

Menurut Siti, pada NDC, Indonesia pun menekankan perlunya strategi adaptasi perubahan iklim dan mitigasi yang komprehensif. Tentu dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia yang unik. Ia mengatakan tetap akan menjaga transparansi, penegakan hukum, dan pemenuhan hak yang fundamental.

Pemerintah telah menyusun sistem terpadu, yaitu National Registry System, instrumen lembaga keuangan dan pendanaan. Siti menambahkan, Indonesia juga percaya, di luar dimensi sektoral, nilai-nilai moral, etika, serta dimensi sosial memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, dan meningkatkan ketahanan nasional.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

35 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

49 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

50 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

54 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya