Presiden Jokowi Minta Masyarakat Tunggu Proses Hukum Ahok  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 12 November 2016 16:36 WIB

Presiden Joko Widodo saat menyambut kedatangan sejumlah pimpinan ormas Islam di Istana Merdeka, Jakarta, 9 November 2016. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berserta para pimpinan ormas Islam membahas demo 4 November lalu. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta kepada masyarakat agar menunggu proses hukum dugaan penistaan agama yang menyeret Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Aparat, kata Jokowi, tidak bisa dipaksa untuk menyelesaikan kasus dengan cepat. "Serahkan saja ke hukum. Kan sudah diproses," ucapnya dalam Silaturahim Nasional Partai Kebangkitan Bangsa, Jakarta, Sabtu, 12 November 2016.

Jokowi menegaskan sejak awal kasus itu bergulir, dia tidak pernah berupaya untuk mengintervensi hukum. Dia memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada polisi.

Dalam sambutannya di acara Silatnas PKB, Presiden menjelaskan, masyarakat Indonesia mestinya bersyukur atas segala kekayaan alam dan kemajemukan yang dimiliki bangsa. Tugas utama pemimpin dan juga rakyat ialah menjaga kemajemukan itu. Pancasila yang merupakan ideologi Indonesia yang menjadi alat pemersatu. "Jangan sampai ada yang ingin merusak dan memecah belah," katanya.

Secara khusus, Jokowi merasa prihatin dengan gaduhnya media sosial dalam dua pekan terakhir ini. Menurut dia, bukan karakter masyarakat Indonesia yang bersikap provokatif, saling menghujat, bahkan memfitnah. "Itu bukan nilai kesantunan. Mari ingatkan," ucapnya.

Lebih lanjut, konsolidasi politik dan silaturahmi yang dilakukan Jokowi ke sejumlah organisasi massa Islam sepekan ini merupakan bagian dari menjaga kebersamaan. Presiden ingin memberikan penjelasan ke ulama bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. "Yang mayoritas lindungi minoritas. Minoritas hormati yang mayoritas," ujarnya.

Pada 4 November lalu, ribuan umat Islam menggelar unjuk rasa untuk menuntut Ahok diadili. Pengunjuk rasa menilai ucapan Ahok tentang Surat Al-Maidah ayat 51 telah menyakiti kaum muslimin. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian berjanji menuntaskan kasus ini secepatnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

17 menit lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

1 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

2 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

3 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

8 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

9 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

9 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

14 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

14 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya