FPI Berencana Kembali Berdemo, Wiranto: Tak Perlu Ditakuti  

Reporter

Rabu, 9 November 2016 16:15 WIB

Wiranto saat meninjau aksi damai 4 November di depan IRTI Monas, Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Tongam

TEMPO.CO, Jakarta - Massa Front Pembela Islam (FPI) sempat berwacana akan kembali berunjuk rasa jika tak ada kejelasan terkait dengan kasus dugaan penistaan agama yang menyeret nama calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan sudah menjadi kewajiban pemerintah melindungi masyarakat bila terjadi lagi unjuk rasa.

"(Antisipasi) biasa-biasa saja. Pemerintah punya kewajiban dalam Undang-Undang Dasar jelas," ujar Wiranto saat ditanyai di Kompleks Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu, 9 November 2016.

Baca:
Donald Trump Dipastikan Jadi Presiden AS Ke-45
Panglima TNI: Hubungan Saya dengan Presiden Baik-baik Saja

Meskipun begitu, dia meminta masyarakat bisa menelaah informasi dengan lebih baik. Pergerakan ribuan massa dari berbagai daerah di sekitar Istana Kepresidenan pada 4 November lalu memang sempat diduga mengandung provokasi. Presiden Joko Widodo pun menyebutkan ada tokoh politik di balik unjuk rasa itu.

Polisi masih mendalami kasus dugaan penistaan agama itu. Basuki alias Ahok sebagai terlapor telah diperiksa Senin lalu. Pendalaman kasus akan berlanjut dalam pemeriksaan saksi dan gelar perkara.

Wiranto tak mempermasalahkan bila unjuk rasa kembali terjadi sebagai respons atas proses hukum Ahok. Dia mengimbau semua pihak bertanggung jawab saat memberi informasi. "Jangan sampai ancaman itu muncul dari bangsa sendiri, kan aneh. Tatkala demonstrasi itu tertib dan bermartabat, ikut aturan, tidak perlu ditakuti," kata Ketua Umum Partai Hanura nonaktif tersebut.

Unjuk rasa 4 November berakhir lewat sejumlah kesepakatan antara para pemimpin demonstran dan petinggi MPR/DPR RI. Ketua Umum FPI Rizieq Shihab mengaku sudah mendapat janji dari pihak MPR/DPR untuk memeriksa Ahok.

"Bila tak ada perkembangan dalam tiga minggu, kita siap turun (berdemonstrasi) lagi," ujar Rizieq diikuti seruan para demonstran yang berkumpul di depan gerbang Kompleks Parlemen, Jakarta, 5 November. Janji itu diiyakan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Anggota Komisi Hukum DPR Sufmi Dasco.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Aksi 411 Digelar Hari Ini, Tuntut Penjara Suswono Buntut Kelakar Janda Kaya

1 hari lalu

Aksi 411 Digelar Hari Ini, Tuntut Penjara Suswono Buntut Kelakar Janda Kaya

Aksi 411 akan dikepalai David Darmawan selaku pihak yang melaporkan Suswono kepada Bawaslu Jakarta atas dugaan penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Kawal Putusan Uji Materiil UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Unjuk Rasa di Patung Kuda

5 hari lalu

Kawal Putusan Uji Materiil UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Unjuk Rasa di Patung Kuda

Unjuk rasa ini diikuti sekitar 2.000 buruh dari Jabodetabek. Mereka menuntut Undang-undang Cipta Kerja Dicabut.

Baca Selengkapnya

1.270 Personel Gabungan Amankan Demonstrasi Buruh di Kawasan Monas

12 hari lalu

1.270 Personel Gabungan Amankan Demonstrasi Buruh di Kawasan Monas

Buruh menuntut kenaikan upah minimum sebesar 8 hingga 10 persen pada tahun depan. Mereka juga mendesak pencabutan UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

12 hari lalu

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI (Purn) Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang keamanan dan politik.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

13 hari lalu

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

Prabowo telah melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Ini tugas dan gaji Penasihat Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya

UMP 2025 Diketok 21 November, Partai Buruh Akan Demo Tuntut Kenaikan Upah Minimum 8 Persen

13 hari lalu

UMP 2025 Diketok 21 November, Partai Buruh Akan Demo Tuntut Kenaikan Upah Minimum 8 Persen

Partai Buruh akan kembali melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut adanya kenaikan upah sebesar 8 hingga 10 persen pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Empat dari tujuh Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal TNI.

Baca Selengkapnya

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

13 hari lalu

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

Prabowo mengangkat sejumlah tokoh nasional untuk membantu pekerjaannya. Mereka diberi jabatan sebagai Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus

Baca Selengkapnya

Polri Antisipasi Demonstrasi saat Pelantikan Prabowo-Gibran

17 hari lalu

Polri Antisipasi Demonstrasi saat Pelantikan Prabowo-Gibran

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan polisi memperkirakan akan ada aksi demonstrasi saat pelantikan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya