Seorang bocah membawa poster penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat berkampanye di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta, 2 November 2016. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menutup Jalan Tol Reformasi di Kota Makassar menyusul unjuk rasa terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di pintu masuk tol itu hari ini, Jumat, 4 November 2016.
Ribuan massa berunjuk rasa di Makassar. Mereka terbagi di beberapa tempat seperti kantor DPRD Sulawesi Selatan dan kantor Gubernur. Massa menguasai perempatan Jalan Urip Sumoharjo-Jalan Andi Pangeran Pettarani, dan Jalan Tol Reformasi. Di bawah jembatan layang, massa berorasi dan menempatkan truk tronton.
Pantauan Tempo, selain menggelar orasi, massa juga membakar ban bekas dan poster bergambar Ahok. Selain itu, massa juga mendesak polisi segera menangkap Ahok.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Brigadir Jenderal Gatot Eddy Pramono, menyatakan pihaknya memilih menutup pintu masuk dan keluar jalan tol yang mengarah ke pusat Kota Makassar. Hal itu dilakukan untuk menghindari kemacetan bagi pengguna jalan yang telanjur melintas di jalur tersebut.
"Kendaraan yang hendak keluar-masuk tol dialihkan ke jalur yang tidak dilalui massa," ujar Gatot.
Menurut Gatot, rekayasa lalu lintas itu sudah diatur sejak Jumat pagi. Jalur utama di Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Tol Reformasi sebelah selatan disarankan agar tidak dilalui warga yang hendak beraktivitas.