Kasus Dimas Kanjeng, Marwah Daud Mangkir Panggilan Polisi  

Reporter

Rabu, 2 November 2016 23:03 WIB

Marwah Daud Ibrahim. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Yayasan Kraton Kasultanan Sri Raja Prabu Jasanagara Marwah Daud Ibrahim mangkir dari panggilan penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur pada Rabu, 2 November 2016. Seharusnya, hari ini Marwah Daud diperiksa untuk kedua kali sebagai saksi dalam kasus penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Ibu Marwah hari ini tidak datang tanpa pemberitahuan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu sore. Menurut dia, penyidik akan mengagendakan lagi pemeriksaan terhadap Marwah agar kasus penipuan berkedok penggandaan uang yang dilakukan Taat bisa cepat selesai.

Pada pemeriksaan pertama, penyidik mencecar Marwah dengan pertanyaan seputar perkenalannya dengan Taat Pribadi, struktur yayasan, serta peran dan fungsi dia selaku ketua yayasan. Dalam pemeriksaan itu, Marwah mengaku tidak menjabat Ketua Yayasan Pedepokan, tapi Ketua Yayasan Kraton Kasultanan Sri Raja Prabu Jasanagara.

Baca: Inilah Pemilik Rumah Penyimpan Bunker Uang Dimas Kanjeng

Marwah mengatakan baru menerima amanah itu pada 11 Agustus 2016. Ia menerima jabatan itu karena program-program yang dirancang yayasan sangat bagus dan fokus pada bidang budaya. Program-program tersebut sesuai dengan impiannya. "Programnya bagus, yakni untuk kemaslahatan umat," kata dia usai pemeriksaan, 17 Oktober 2016 lalu.

Baca: Pengacara Dimas Kanjeng Terjerat Kasus Narkoba

Saat disinggung sumber dana yayasan, Marwah membantah jika dana padepokan berasal dari santri. Menurut dia, dana itu didapat dari proses pengadaan uang, bukan penggandaan. "Saya meyakini beliau bisa mengadakan uang. Saya melihat, alami, dan ketahui sendiri. Uang pengadaan itu bukan untuk pribadi, tapi kemaslahatan umat," ucapnya.

Namun demikian, Marwah tak menampik jika para santri menyerahkan mahar ke yayasan. Dia menyamakan uang mahar itu dengan uang pendaftaran masuk sebuah organisasi. "Santri yang berkontribusi membangun padepokan dicatat. Siapa yang membutuhkan uangnya, akan dikembalikan," ujarnya.

NUR HADI

Baca juga:
Briptu Arif Tembak Kepala Sendiri, Gara-gara Patah Hati?
Kapolri: Jokowi Tak Mungkin Beri Pernyataan Penjarakan Ahok

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

7 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya