Pendemo membawa spanduk saat unjuk rasa mengecam Ahok di Balaikota, Jakarta, 14 Oktober 2016. Pernyataan Ahok yang dinilai menghina terjadi dalam kunjungannya di Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Indramayu - Sedikitnya 3.700 orang dari berbagai organisasi dan berbagai daerah di Jawa Barat akan ikut unjuk rasa pada 4 November 2016 di Jakarta. Pengawalan pun akan dilakukan pihak kepolisian.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Bambang Waskito saat berada di Kabupaten Indramayu, Rabu, 2 November 2016. “Sesuai data terakhir, sedikitnya ada 3.700 orang yang akan ikut unjuk rasa ke Jakarta,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, jajarannya akan melakukan pengawalan terhadap massa yang bakal berangkat ke Jakarta. Sedangkan jumlah personel yang akan diterjunkan untuk melakukan pengawalan, menurut Bambang, bergantung pada jumlah bus yang ditumpangi rombongan peserta aksi unjuk rasa. “Setiap bus akan dikawal dua petugas. Termasuk yang pengawal depan,” ujar Bambang.
Pengawalan dimaksudkan agar tidak ada pengunjuk rasa yang turun di jalan. Selain itu, dengan adanya pengawalan, pengamanan di sepanjang jalan yang dilewati juga akan lebih baik. “Asal pengunjuk rasa tidak macam-macam, kami juga layani dengan baik,” tutur Bambang.
Bambang pun berharap kepada para kepala kepolisian resor dan seluruh jajarannya, termasuk tokoh masyarakat dan pemerintah daerah, untuk bisa meminimalkan jumlah demonstran dari Jawa Barat yang akan ikut aksi unjuk rasa di Jakarta tersebut. Bambang meminta masyarakat untuk menunggu penegakan hukum terkait dengan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Itu kan urusan Jakarta, ngapain kita capek-capek ke sana?” ucap Bambang.