Jokowi Terima Hadiah dari Rusia, KPK: Itu Gratifikasi

Reporter

Editor

hussein abri

Jumat, 28 Oktober 2016 16:25 WIB

Calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK bersama Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 16 Desember 2015. Komisi III DPR menggelar proses uji kepatutan dan kelayakan empat dari 10 Capim KPK. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengatakan Presiden Joko Widodo telah menyerahkan tiga hadiah atau gratifikasi dari perusahaan minyak swasta Rusia, Rosneft, kepada KPK. "Itu gratifikasi, dan kami menghargai Presiden melaporkannya kepada KPK," ucapnya kepada Tempo, Jumat, 28 Oktober 2016.

Laode berujar, langkah Jokowi harus diikuti pejabat negara lain. Selain itu, tutur dia, setelah menerima laporan gratifikasi, KPK akan menilai harga dan kewajaran barang tersebut. Dia mengatakan KPK juga akan mengambil keputusan, apakah barang itu menjadi milik negara atau pribadi Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Sering Kemudikan Mobil Golf di Istana

Tiga barang tersebut berupa lukisan, seperangkat penyaji minuman teh, dan plakat. Barang-barang itu diserahkan Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala kepada KPK. Darmansjah menyatakan ketiga barang diberikan secara bertahap oleh Rosneft. Barang itu tidak diberikan langsung kepada Presiden, tapi melalui Pertamina. Ia berujare, pemberian dilakukan sejak pihaknya kembali dari kunjungan ke Rusia pada pertengahan Mei 2016.

Darmansjah menuturkan kedatangannya ke KPK sesuai dengan instruksi Jokowi untuk menyerahkan barang yang diterima. Meski ia tak mengetahui nilai tiga barang itu, dia menaksir tiga barang itu bernilai tinggi.

Simak pula: Pesta Sumpah Pemuda Digagas Jokowi Secara Spontan

Darmansjah enggan berkomentar, apakah ada keterkaitan pemberian barang itu dengan proyek yang akan dijalankan atau tengah dikerjakan pemerintah. “Saya tidak bisa menduga,” katanya.

Juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima barang dari perusahaan Rusia itu untuk diserahkan kepada Jokowi. “Ada permintaan dari perusahaan terkait untuk membantu menyampaikan beberapa item yang dianggap suvenir,” ucapnya.

DANANG FIRMANTO



Baca Juga:
JK: Penguasa yang Incar Dahlan Iskan Bukan di Jakarta
Anies Baswedan: Memilih Pemimpin itu seperti Memilih Sopir
Langgar Kode Etik, Ketua BPK Harry Azhar Diminta Mundur




Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

1 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

1 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

2 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

4 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

5 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

5 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

5 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya