Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan, Wiranto, dan Kepala Polri Jenderal M. Tito Karnavian menggelar jumpa pers seusai telekonference dengan para kepala kepolisian daerah di Aula Rupatama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, 7 Oktober 2016. Tempo/Rezki A.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan ada 53 warga negara Indonesia yang mendukung jaringan terorisme ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Suriah telah kembali ke Tanah Air. "Kami melakukan pendekatan agar mereka pulang," ujarnya di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2016.
Politikus Hanura ini menjelaskan, pendekatan yang dimaksud adalah memberikan pemahaman agar paham radikalisme hilang. Radikalisme itu, kata dia, yang membuat 53 orang tersebut mendukung terorisme dan ISIS.
Selain itu, kata Wiranto, pemerintah mengajak mereka agar kembali ke kehidupan normal. "Kami hapus pola pikir ISIS dan berhasil untuk kategori masyarakat biasa. Untuk tokoh-tokoh yang keras, diberikan perlakuan khusus," katanya.
Wiranto tidak menjelaskan perlakuan khusus tersebut. Namun, kata dia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan mengawasi 53 orang yang kembali ke Indonesia. "BNPT melakukan apa yang harus dilakukan," tuturnya. "Tapi tidak bisa saya detailkan."
Selain itu, Wiranto mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan paham radikalisme dan terorisme. "Agar tidak mudah terpengaruh doktrin yang salah," ucapnya.