TEMPO.CO, Bandung - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung, Senin, 24 Oktober 2016, sekitar pukul 12.00 WIB, membuat Jalan DR Djundjunan atau yang dikenal dengan nama Jalan Pasteur yang selama ini menjadi salah satu urat nadi Kota Bandung, terendam air setinggi 1,5 meter, tepat di depan pusat belanja Bandung Trade Center.
Tidak hanya Jalan depan BTC, air banjir ternyata menggenangi SMA Negeri 9 Bandung, Jalan LMU Suparmin, Kota Bandung, yang letaknya hanya 1 kilometer di belakang BTC.
Dari hasil pantauan di lokasi yang airnya sudah mulai surut, terlihat para siswa, guru, karyawan sekolah, penjaga kantin, dan pihak kepolisian tengah membersihkan kotoran dan lumpur sisa-sisa banjir. Batas ketinggian air yang terlihat di dinding mencapai 1 meter.
Pembantu Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana SMA Negeri 9 Bandung, Deni Cutarna, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh jebolnya dinding Tanggul Kirmir Sungai Citepus yang berada tepat di belakang sekolah. "Tanggulnya jebol dua titik. Yang satu 10 meter, yang satu lagi 1 meter," kata Deni saat ditemui di lokasi Senin siang.
Deni menambahkan, air masuk menggenangi sejumlah ruangan yang di antaranya adalah 11 ruang kelas, 3 laboratorium IPA, 2 laboratorium komputer (multimedia), perpustakaan, kantin, ruang guru, ruang bimbingan konseling, toilet, dan ruang OSIS. "Kalau diperkirakan, ya, kerugiannya bisa ratusan juta rupiahlah," ucapnya.
Selain Deni, pegawai Tata Usaha SMA Negeri 9 Bandung, Siswanto, mengatakan tembok kirmir tanggul Sungai Citepus jebol sekitar pukul 12.30 WIB, saat siswa masuk istirahat kedua. "Air cepat masuknya dan langsung naik. Siswa langsung kami evakuasi ke luar sekolah," katanya.
Siswanto mengaku baru kali ini melihat air cukup deras dari Sungai Citepus masuk dan menggenangi hampir setengah wilayah sekolah. "Ini baru pertama kali terjadi. Biasanya banjir ya banjir biasa saja, tidak pernah masuk ke kelas," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA
Baca Juga
Siti Fadilah Ditahan: 3 Seleb Terseret Kasus Alat Kesehatan
Terkuak, Sanusi Beli Audi Rp 875 Juta Pinjam Nama Adik Ipar
Berita terkait
Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran
1 jam lalu
Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.
Baca SelengkapnyaBanjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN
1 hari lalu
Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga
1 hari lalu
Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.
Baca Selengkapnya33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi
1 hari lalu
Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.
Baca SelengkapnyaBanjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang
1 hari lalu
Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.
Baca SelengkapnyaBraga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir
1 hari lalu
Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.
Baca SelengkapnyaRencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah
1 hari lalu
Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan
2 hari lalu
Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).
Baca SelengkapnyaBanjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya
3 hari lalu
Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.
Baca SelengkapnyaBanjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang
4 hari lalu
Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania
Baca Selengkapnya