Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 11 Oktober 2016 06:00 WIB

Ribuan umat berdoa bersama saat memperingati hari Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram di Balai Samudra klapa gading, Jakarta, (26/11) Acara ini bertemakan Raih Keadilan Bebaskan Al Aqsha dan Tegakkan Ukhuwah dan Keutuhan NKRI. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Semarang - Penganut Syiah di Jawa Tengah akan menggelar peringatan 10 Muharram atau yang biasa disebut Asyuro pada Rabu 12 Oktober 2016. Tapi, rencana ini ditolak kelompok yang menamakan diri Laskar Umat Islam. “Kami minta agar aparat kepolisian tidak memberikan izin acara asyuro itu,” kata aktivis Laskar Umat Islam (Luis) Edi Lukito kepada Tempo, Senin 10 Oktober 2016.

Pekan lalu, penolak acara Syiah itu mendatangi Polda Jawa Tengah dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah. Mereka mendesak agar pemerintah tak memberikan izin kegiatan kepada penganut Syiah.

Bahkan, pada Selasa 11 Oktober 2016, mereka akan menggelar apel siaga dengan mengangkat tema: “Tolak Syiah dan PKI”. Kegiatan di Simpanglima Semarang itu diadakan beberapa organisasi, seperti Jemaah Ansyorusy Syariah Jawa Tengah, Gerakan Pemuda Ka’bah, Laskar Umat Islam Solo, Persis Semarang dan lain-lain.

Edi Lukito menyatakan, dia dan kawan-kawannya datang ke Polda Jawa Tengah untuk menunjukan taat pada hukum. Aktivis Dewan Syariah Surakarta ini beralasan, jika penganut Syiah menggelar acara maka berpotensi terjadi kericuhan. Edi mencontohkan selama ini sudah sering terjadi bentrok antara Syiah dan Sunni. “Ini menyangkut keamanan negara. Maka kalau minta izin jangan dikasih,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana acara asyuro. Salah satu hasilnya, penganut Syiah tetap menggelar acara. Tapi, kegiatan di tanggal 10 Muharaam yang sedianya digelar di Gedung Pusat Kesenian Jawa Tengah Komplek PRPP Semarang itu dipindah lokasinya ke Masjid Yayasan Nuruts Tsaqolain, Petek, Kota Semarang.

Bagi penganut aliran Syiah, 10 Muharram merupakan hari yang amat penting. Setiap tanggal tersebut, mereka menggelar acara haul Sayyidina Husain Bin Ali yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW. Selama beberapa tahun terakhir, penganut Syiah terbiasa menggelar peringatan Asyuro. Tempatnya berpindah-pindah. Biasanya acaranya adalah melafalkan doa-doa serta melantunkan lagu-lagu syiir. Selama ini, kegiatan Syiah berjalan lancar tak ada hambatan berarti.

Salah satu tokoh Syiah di Jawa Tengah, Miqdad Turkan menyatakan penganut Syiah merupakan warga negara Indonesia yang berhak melakukan kegiatan. “Kami adalah Jamaah Ahlul Bait yang memiliki komitmen dengan bangsa Indonesia,” kata Miqdad yang merupakan murid Abdul Ghadir Bafaqih, pendiri aliran Syiah di Jepara. Menurut dia, penganut Syiah di Jawa Tengah selalu mengawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” tiap menggelar kegiatan.
ROFIUDDIN

Berita terkait

Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

15 Januari 2020

Polda Jawa Tengah Tahan Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagad

Pengikut Keraton Agung Sejagad ini mencapai sekitar 450 orang.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Siap Sambut Pemudik

8 Mei 2019

Jawa Tengah Siap Sambut Pemudik

Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel menyebutkan Polri telah mempersiapkan rencana pengamanan penyambut para pemudik.

Baca Selengkapnya

Polda Jateng Hentikan Kasus Pelanggaran Kampanye Ketua PA 212

26 Februari 2019

Polda Jateng Hentikan Kasus Pelanggaran Kampanye Ketua PA 212

Gakkumdu menyatakan penanganan kasus Ketua PA 212 Slamet Maarif telah melewati tenggat waktu yang ditentukan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

26 Mei 2018

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

Kapolda Irjen Condro Kirono mengatakan masih ada sekitar 201 simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Polda Jawa Tengah Tangkap 3 Pendemo PT Rayon Utama Makmur

5 Maret 2018

Alasan Polda Jawa Tengah Tangkap 3 Pendemo PT Rayon Utama Makmur

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membenarkan telah menangkap tiga pengunjuk rasa di PT Rayon Utama Makmur pada 22 Februari 2018.

Baca Selengkapnya

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.

Baca Selengkapnya

Anggota Polda Jawa Tengah Diduga Suap Petugas BNN Ditangkap

2 Desember 2017

Anggota Polda Jawa Tengah Diduga Suap Petugas BNN Ditangkap

Kabid Humas Polda Jawa Tengah AKBP Agus Triatmaja mengatakan pihaknya masih mendalami informasi soal adanya dugaan suap terkait narkoba.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Taruna Akpol, 9 Pelaku Dituntut 1 Tahun 6 Bulan

2 November 2017

Penganiayaan Taruna Akpol, 9 Pelaku Dituntut 1 Tahun 6 Bulan

Jaksa berujar penganiayaan oleh sembilan terdakwa kepada korban dilakukan dengan alat dan tangan kosong.

Baca Selengkapnya

Lima Taruna Akpol Penganiaya Adik Kelas Dituntut 3 Tahun Penjara

2 November 2017

Lima Taruna Akpol Penganiaya Adik Kelas Dituntut 3 Tahun Penjara

Mohammad Adam meninggal setelah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, Semarang, Kamis, 18 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Gugup Ada Razia, Simpatisan Aksi Peduli Rohingya Tabrak Polisi  

8 September 2017

Gugup Ada Razia, Simpatisan Aksi Peduli Rohingya Tabrak Polisi  

Kepolisian melakukan operasi penyekatan di perbatasan Magelang untuk mengamankan aksi peduli Rohingya.

Baca Selengkapnya