Gara-gara Taat Pribadi, Pengikutnya Gadaikan Sawah, lalu...  

Reporter

Editor

Senin, 10 Oktober 2016 15:22 WIB

Foto pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Probolinggo, Jawa Timur. ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Madiun - Taat Pribadi tidak hanya membuat para pengikutnya bangkrut. Pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur, itu juga membuat keluarga pengikutnya menanggung akibat penipuan berkedok menggandakan uang yang diduga dilakukan lelaki 46 tahun itu.

Supriyanti, ibunda Imam Nahrowi, pengikut Taat Pribadi, menuturkan anaknya menggadaikan sertifikat tanah, rumah, dan tiga petak sawah karena tergiur bisnis menggandakan uang. "Nilainya Rp 400 juta," ujarnya kepada Tempo, Senin, 10 Oktober 2016.

Supriyanti melanjutkan, Imam yang merupakan Kepala Dusun Keben, Kecamatan Wonoasti, Kabupaten Madiun, itu pamit sejak akhir Juni. Hingga saat ini, ucap dia, anaknya itu belum kembali dan bank tempat sertifikat tanah itu digadaikan, selalu menagih angsuran.

Baca: Minta Dilindungi Jokowi, Gatot Akan Bongkar Jaringan Ini

Akibat cicilan utang tak bisa dibayar Imam, rumah yang sertifikatnya digadaikan di Dusun Keben, Desa Bancong, disegel dan di bawah pengawasan bank. Isti dan anak Imam yang tinggal di rumah itu pun terpaksa mengungsi ke rumah mertuanya di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

"Kalau masalah tidak selesai, biarkan orang tuanya yang mengurus tagihan bank," ujar Supriyanti. Dia pun yakin Imam masih berada di Padepokan Taat.

Kepala Desa Bancong Ibnu Sujono mengatakan Imam sudah tidak bekerja lagi sejak Juni lalu. Pemerintah Desa Bancong, ucap dia, sudah menghubungi dan mengirimkan pesan pendek ke telepon seluler Imam, tapi tidak dibalas. "Kami juga sudah mengirimkan surat panggilan ketiga," ujarnya.

Baca: Macan Ciamis Dibawa ke Taman Safari, Warga Bantah Menyandera

Pemberitaan tentang Taat Pribadi heboh setelah dia ditangkap Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resor Probolinggo karena diduga otak pembunuhan dua pengikutnya, Ismail Hidayah dan Abdul Gani. Keduanya ditemukan tewas pada Februari 2016.

Setelah penangkapan itu, kasus Taat berkembang. Dia tidak hanya ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan itu, tapi juga menjadi tersangka penipuan. Sejumlah korban mengaku tertipu dengan penggandaan uang yang dijanjikan Taat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Abdusshomas Buchori mengungkapkan pihaknya mendapatkan laporan banyak suami-istri bertengkar dan akhirnya bercerai gara-gara pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo itu.

"Banyak laporan dari keluarga, bukan dari korbannya, ya. Misalnya, ayahnya yang terpengaruh, ibunya tidak, lalu terjadi cerai. Keluarga baik-baik jadi rusak," kata Abdussjomas Buchori kepada Tabloidbintang.com, Jumat, 7 Oktober 2016.

Baca: Penderita Gangguan Jiwa di Jawa Tengah Terus Meningkat

Buchori menuturkan, ada juga korban lain yang usahanya bangkrut karena seluruh uangnya disetorkan kepada Taat dengan harapan bisa dilipatgandakan. "Pemilik toko itu bangkrut karena uangnya disetorkan kepada Ki Kanjeng," katanya.

Ia terheran-heran karena para korban Taat memilih membela padepokan ketimbang keluarganya sendiri. "Orang-orang ini cintanya bukan main sama padepokan."

NOFIKA DIAN NUGROHO | TABLOID BINTANG | HUSSEIN ABRI DONGORAN

Berita terkait

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

20 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

2 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

5 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

12 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

15 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

18 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

19 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

24 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

25 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya