TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Gatot Brajamusti, Ahmad Rifai, akan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo, yang isinya daftar jaringan perdagangan manusia atau human trafficking yang ada di lingkaran Gatot pada Selasa, 11 Oktober 2016, pekan depan. Ia menuturkan, jaringan perdagangan yang melibatkan Gatot ini berskala besar.
"Menurut saya ini skalanya besar sekali, makanya saya minta Presiden bentuk Tim 9 nantinya," ujar Rifai, di kantornya, Minggu, 9 Oktober 2016.
Rifai mengatakan kasus ini sama besarnya dengan kasus kriminalisasi terhadap mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah, yang pernah menjadi kliennya. Untuk itu, ia berencana meminta bantuan Presiden Jokowi untuk membongkar jaringan perdagangan manusia yang dilakukan Gatot.
Baca: Gatot Brajamusti, Aspat, dan Seks 'Threesome' di Padepokan
Rifai menambahkan, pihaknya juga akan mengirimkan surat kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian. Ia juga akan membeberkan identitas bandar besar yang selama ini memasok narkoba ke Gatot, kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso.
Menurut Rifai, ada pejabat yang berkuasa terlibat dalam jaringan perdagangan manusia yang dilakukan Gatot. Selain itu, ada pula artis yang terlibat di dalamnya.
Rifai mengaku telah merayu Gatot untuk mengungkapkan nama-nama pejabat dan artis yang ikut terlibat. "Saya bilang ini bukan aib, kalau tidak kamu ungkap, risiko hukum akan kamu hadapi sendiri," ujarnya mengulangi ucapannya kepada Gatot di dalam penjara.
Baca: Sering Pakai Narkoba, Benarkah Reza Artamevia Tak Kecanduan?
Dia juga mengungkapkan ada banyak korban dalam jaringan perdagangan manusia yang dilakukan Gatot. Namun, lanjut dia, Gatot bukan bos besar dalam kasus ini. Untuk itu, Rifai meminta bantuan Presiden Jokowi agar bisa menelusuri korban-korbannya. Menurut Rifai, Gatot tidak memperkosa korban. Kata dia, korban itu masuk bisnis perdagangan manusia.
Saat ditanya mengenai identitas orang yang akan dilaporkannya kepada Presiden Jokowi, Rifai enggan menyebutkan. Ia beralasan, nantinya Gatot yang akan mengungkapkannya, termasuk kasus lain yang menjeratnya, seperti kasus satwa langka, dan kepemilikan senjata api ilegal.
Terkait dengan bos besar pemasok narkoba ke Gatot, Rifai mengatakan, identitasnya akan disampaikan ke BNN. Nanti, kata dia, BNN yang akan menindaklanjuti laporan tersebut.
AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Heboh Elektabilitas Ahok: Tiga Catatan Menarik dari Survei
Gara-gara Uang Rp 200 Ribu, Dua Pria Nekat Bunuh Rekannya