DPD: Alasan Pemerintah Tunda Pemekaran 87 Daerah Tidak Logis

Reporter

Selasa, 4 Oktober 2016 22:39 WIB

Ahmad Muqowam. TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menunda pembentukan daerah otonomi baru pada 2017. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan penundaan tersebut disebabkan pengetatan anggaran dan keterbatasan ruang fiskal pemerintah pada 2016.

Namun Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Akhmad Muqowam menilai keterbatasan anggaran dan fiskal seperti yang dikatakan Tjahjo tidak logis. Menurut dia, untuk pemekaran sekitar 200 daerah dibutuhkan dana Rp 40 triliun. Nilai anggaran ini, kata dia, terlalu kecil dibandingkan total anggaran pemerintah yang Rp 2.100 triliun.

"Menurut saya, tidak logis kalau pemerintah tidak punya fiskal untuk pemekaran daerah," kata Akhmad Muqowam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016.

Baca: Dahlan Iskan Dikaitkan dengan Dimas Kanjeng, Ini Ceritanya

Menteri Tjahjo menuturkan tertundanya 87 daerah otonomi baru juga terjadi karena adanya permasalahan batas wilayah ataupun penentuan ibu kota kabupaten yang masih terjadi perselisihan. Kementerian Dalam Negeri, kata dia, mendapat permintaan pemekaran dari 213 daerah otonomi baru.

Simak: Hacker Videotron Porno Ditangkap

Namun pemerintah belum bisa meloloskan permintaan tersebut karena kondisi perekonomian negara belum bagus. Tjahjo menjamin hak konstitusional dari setiap daerah tersebut. "Tapi perlu juga dipahami momentumnya belum tepat mengingat kondisi ekonomi makro dan terbatasnya ruang fiskal saat ini," ujar Tjahjo.

Baca juga: Kematian-kematian Tak Wajar di Sekitar Dimas Kanjeng

Tjahjo berharap kondisi keuangan pada 2017 membaik sehingga pembentukan daerah otonomi baru tak membebani keuangan daerah. Tjahjo juga mengatakan pihaknya menganalisis dampak kebutuhan daerah pada tahap pembentukan, pelaksanaan, dan pasca-persiapan daerah baru. "Kami akan tetap memberi perhatian, tapi momentumnya tidak pas karena kami tidak ingin membebani daerah induk," tutur Tjahjo.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

14 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

14 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

20 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

27 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

41 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

42 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

42 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

42 hari lalu

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

Komedian Alfiansyah Komeng dipastikan lolos ke Senayan.a memperoleh 5.399.699 suara, dari 27 kabupaten/kota Se - Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

44 hari lalu

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

Rapat pleno terbuka yang dipimpin Komisioner KPU Jawa Barat Ahmad Nur Hidayat mengesahkan hasil rekapitulasi calon anggota DPD.

Baca Selengkapnya