Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajak Presiden Joko Widodo meninjau Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Hal ini dilakukan agar mampu memecahkan solusi dalam kekurangan infrastruktur. Ujar ahok saat diskusi dengan Jokowi. Tempo/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meninjau terowongan mass rapid transit (MRT) Stasiun Dukuh Atas yang menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, hari ini, 30 September 2016. Proyek itu ditargetkan selesai pada 2019.
Ada yang spesial dari kunjungan ini. Mantan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2012-2014 itu hanya berdua saja ketika masuk terowongan yang berada di kedalaman 35 meter dari permukaan tersebut. Tak ada menteri, tak ada Paspampres, dan tak ada mandor proyek. Seakan-akan, terowongan dengan pencahayaan biru dan diameter tujuh meter itu hanya cukup untuk mereka berdua.
Tak jelas apa yang mereka obrolkan di sana. Hanya tampak keduanya saling berbincang dan sesekali bertukar senyum. Jokowi sempat terlihat berlutut di samping kanan Ahok. Pria asal Solo itu tampak meraba permukaan terowongan yang penuh debu.
Di mana para menteri? Mereka sibuk bergerumul jauh di belakang Presiden Joko Widodo. Ada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono. Sesekali mereka melakukan swafoto bersama pejabat atau pekerja MRT. Mereka enggan diwawancarai saat didekati awak media.
Presiden Joko Widodo tidak menjelaskan kenapa hanya dia dan Ahok yang meninjau terowongan. Ia hanya mengatakan setelah melakukan pengecekan terowongan hari ini bersama Ahok, dia optimistis MRT bisa beroperasi pada 2019 nanti.
"Saya kira progresnya sangat bagus. Kalau perlu saya sampaikan nanti 2019, ini dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, sudah selesai," ujar Jokowi.