Menteri Basuki: Banjir Garut Akibat Kerusakan Vegetasi  

Reporter

Sabtu, 24 September 2016 04:16 WIB

Petugas gabungan dari TNI, BASARNAS, Polri dan relawan menggunakan dua alat berat melanjutkan pencarian korban banjir bandang pasca meluapnya aliran sungai Cimanuk di Kampung Lapangparis, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 23 September 2016. Hingga hari ketiga tanggap darurat, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 26 jenazah korban. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Malang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menemukan adanya kerusakan vegetasi di kawasan hulu daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk. Menurut dia, kerusakan vegetasi itulah yang menjadi penyebab banjir bandang di Garut, Jawa Barat, yang mengakibatkan 26 orang tewas.

"Saya kemarin turun langsung ke lapangan," katanya dalam Kongres Sungai Indonesia II di Waduk Selorejo, Malang, Jumat, 22 September 2016.

Basuki meninjau lapangan bersama sejumlah pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dari hasil peninjauan tersebut, menurut dia, harus ada usaha memperbaiki lingkungan di kawasan DAS Cimanuk. Jika tak segera diperbaiki, dikhawatirkan bencana alam terulang.

Dia menyebutkan kondisi DAS memburuk sejak 1992. Faktor utama penyebab DAS kritis adalah lingkungan, seperti rusaknya vegetasi di kawasan DAS yang menyumbang bencana banjir dan tanah longsor. "Untuk memperbaiki DAS kritis, dibutuhkan peran serta semua pihak," tuturnya.

Baca juga:
Pencarian Korban Banjir Garut Akan Diperluas hingga Jatigede

Gubernur Minta Kepala Daerah Waspadai Daerah Aliran Sungai


Namun ia menyangkal perawatan proyek infrastruktur DAS rendah. Menurut dia, pengelolaan DAS dilakukan secara rutin, begitu pun pengawasan infrastruktur. Jika ada kerusakan, akan dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala.

Kondisi waduk dan tanggul di DAS Cimanuk, dia melanjutkan, kokoh tak ada masalah. Besarnya debit air yang mengalir melimpas mengenai kawasan permukiman di bantaran sungai. "Semua waduk Jompong oke, tak ada masalah, kami pakai beton, tapi air melimpas mengenai bantaran," katanya.

Sebelumnya, peneliti utama Hidrologi dan Pengelolaan DAS Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Sutopo Purwo Nugroho, menuturkan 118 dari total 450 DAS dalam kondisi kritis karena intervensi manusia secara masif.

Sutopo dalam siaran persnya menilai pemerintah lebih mengedepankan pengelolaan DAS dengan pembangunan fisik yang padat karya dan mahal. Setelah dibangun, kata dia, tak ada perawatan yang memadai. Padahal, pengelolaan DAS tak hanya masalah fisik, tapi juga harus memperhatikan aspek lingkungan. "Termasuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan," katanya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

4 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya