Kumpulkan Praktisi, Jokowi Susun Road Map Reformasi Hukum

Reporter

Kamis, 22 September 2016 20:20 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan dalam acara meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, 20 September 2016. Penyelenggaraan rakernas ini untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara guna percepatan pembangunan infrasruktur dan pengentasan kemiskinan. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berencana meluncurkan road map reformasi hukum Indonesia dalam waktu dekat. Pemanggilan puluhan praktisi hukum ke Istana Kepresidenan sore tadi bertujuan untuk meminta masukan akan hal tersebut.

"Presiden ingin ada road map agar reformasi hukum berjalan jelas. Banyak hal yang akan diatur," ujar pengacara Todung Mulya Lubis, sebagai salah satu praktisi yang diundang, di Istana Kepresidenan, Kamis, 22 September 2016.

Todung melanjutkan, setidaknya ada tiga hal yang akan diprioritaskan dalam road map reformasi hukum. Hal yang pertama berkaitan dengan perlindungan investasi di Indonesia.

Menurut Presiden Joko Widodo, kata Todung, ternyata banyak regulasi untuk investasi yang tumpang tindih di Indonesia. Walhasil, banyak terjadi ketidakpastian hukum ketika seseorang hendak berinvestasi di Indonesia. Agar iklim investasi tetap kondusif, maka perlu ada reformasi hukum yang mendukung investasi, memberi kepastian hukum, dan menyediakan insentif bagi investor.

"Agar modal asing tidak ke Vietnam, tidak ke Kamboja, tidak ke Myanmar, tapi ke Indonesia. Sebenarnya kita bisa luar biasa kaya," ujar Todung menegaskan.

Baca:
Yusril dan Sandiaga Uno Sambangi Rumah Prabowo
Prabowo Gelar Pertemuan Dadakan dengan PKS, Bahas Apa?
Siapa Artis, 'Anak Asuh' Robbie Abbas, Termahal & Terlaris?
Koalisi Cikeas Umumkan Pasangan Calon Pukul 12.00
Tukang Kebun Ini Ternyata Raja di Negaranya

Hal kedua adalah soal pemberantasan korupsi. Todung mengatakan, road map reformasi hukum akan menjadi acuan untuk mencegah munculnya aturan yang mendorong pelemahan KPK atau pemberantasan korupsi.

Salah satu langkah yang sudah dipastikan adalah penolakan PP Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Permasyarakatan. Aturan itu dianggap pro koruptor karena meringkankan syarat mendapat remisi seperti tidak perlu menjadi justice collaborator. "Kami juga minta pada Presiden untuk tidak mendukung revisi UU KPK," ujar Todung menambahkan.

Penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang selama ini terbengkalai juga sempat disinggung. Tidak hanya perkara tragedi 65, tetapi juga peristiwa Wamena-Wasior, Talangsari, dan Mei 98. "Itu tiga hal yang mengemuka. Presiden Joko Widodo juga menekankan agar jangan terlalu obsesif dengan UU. Maksudnya, perkuat hukum yang ada agar ada kejelasan dibanding membuat regulasi baru yang justru menambah hambatan," ujar Todung menirukan Presiden Joko Widodo.

Terakhir, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dirinya ingin sekali segera mereformasi bidang hukum. Dan, harapannya, pada Oktober sudah ada road map yang jelas untuk melakukan reformasi itu. "Nanti, kalau memang belum matang apa yang ingin kita putuskan, kami ingin kembali merepotkan bapak ibu untuk kami undang memberikan masukan," ujar Presiden Joko Widodo.

ISTMAN MP

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

13 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

13 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

17 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

18 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya