Pemprov Jawa Tengah Larang Daging Kurban Dicampur Jeroan  

Reporter

Kamis, 1 September 2016 13:23 WIB

Sejumlah pengurus mesjid mencacah daging sapi dan kambing yang telah disembelih di pelataran Mesjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/10). Sebanyak 102 ekor Kambing dan 20 ekor sapi akan disembelih hari ini, yang akan dibagikan kepada sekitar 2000 fakir miskin. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Semarang - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melarang panitia kurban mencampur daging dengan jeroan saat dibagikan ke masyarakat. Larangan itu terkait dengan kekhawatiran kualitas daging akan bermasalah.

“Jangan campur jeroan karena jeroan sumber mikroorganisme,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Waryanto, Kamis, 1 September 2016.

Menurut Agus, keberadaan jeroan itu membuat daging cepat membusuk sehingga rawan jika penerima daging kurban tak segera memasaknya. “Daging bisa terkontaminasi dan cepat busuk,” ujar Agus.

Bercampurnya daging dan jeroan dikhawatirkan juga bisa memunculkan zoonosis. Apalagi hasil kajian sejumlah lembaga, kata Agus, menemukan bahwa penularan penyakit dari ternak ke manusia mencapai 60 persen.

Agus menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewaspadai ancaman penyakit dari hewan kurban dengan membentuk tim kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha tahun ini. “Itu untuk jaminan kesehatan hingga di kabupaten dan kota. Yang penting hati-hati, waspada terhadap ternak yang dikurbankan,” tuturnya.

Agus menegaskan, tim kesehatan mengecek secara rutin dan dilakukan lebih insentif pada tujuh hari menjelang Idul Adha. Ia menjelaskan, saat ini yang paling diwaspadai adalah penyakit cacing yang rata-rata dialami hewan ternak yang memakan rumput lapangan. Sebab, rumput lapangan banyak mengandung telur cacing.

Kepala Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Semarang Imam Sudibyo mengaku belum menerima imbauan itu. Meski begitu, ia menyatakan manajemen RPH yang ia kelola sudah memahami bahaya penyebaran mikroorganisme dari jeroan. “Jika hari biasa, keluar dari RPH jeroan direbus agar lebih higienis,” ucap Imam.

Ia berharap sosialisasi itu disampaikan kepada masyarakat luas yang selama ini belum banyak memahami, khususnya untuk hewan kurban yang tidak disembelih di RPH. “Khawatir masyarakat belum tahu, selama ini kan banyak yang dipotong sendiri,” kata Imam.

Menurut Imam, selama ini penyebaran mikroba paling rawan berasal dari usus, lambung, hingga seluruh pencernaan. Imam menjamin hewan kurban yang dipotong di rumah pemotongan lebih higienis dan bersih.

RPH Kota Semarang telah melayani pemotongan hewan kurban dari masyarakat. Biasanya pemotongan saat Lebaran mencapai 25 ekor pada hari pertama. Sedangkan saat ini RPH menyediakan hingga 55 ekor sapi yang siap dijual untuk kurban. Sapi yang ditawarkan itu dijual dengan harga Rp 16-22 juta. Imam menjamin sapi tersebut sudah sesuai syar’i yang disyaratkan aturan berkurban.

EDI FAISOL

Berita terkait

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

23 jam lalu

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

Bank Muamalat menghadirkan pembelian hewan kurban secara daring melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN pada fitur Kurban Online.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

1 hari lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

2 hari lalu

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Setelah merayakan Idul Fitri, umat Islam akan merayakan Idul Adha. Kapan Idul Adha 2024 dilaksanakan? Berikut ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

2 hari lalu

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

Tidak hanya dapat diterapkan untuk membeli hewan kurban saat idul adha, tips ini bisa sekaligus meningkatkan manajemen keuangan anda.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

26 hari lalu

Kapan Idul Fitri Pertama Kali Dilaksanakan? Begini Sejarahnya

Imam Ibnu Katsir menjabarkan bahwa perayaan Idul Fitri pertama kali terjadi di masa Rasulullah SAW. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

38 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

27 Juli 2023

Pertamina: Stok dan Penyaluran LPG 3 Kg di Jawa Timur Aman

Pertamina memastikan penyaluran dan stok LPG 3 kg di Jawa Timur dalam keadaan aman atau mencukupi kebutuhan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

25 Juli 2023

Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg, Bos Pertamina Singgung Dampak Hari Libur

Dirut Pertamina Nicke Widyawati, buka suara soal isu kelangkaan LPG 3 kg bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

16 Juli 2023

Survei BI: Optimisme Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Semakin Tinggi

Survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

6 Juli 2023

Deretan Fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya, hingga..

Tiga warga di Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, meninggal akibat penyakit antraks yang ditularkan dari hewan ternak. Begini faktanya.

Baca Selengkapnya