Di Bangkalan, Motor Dibegal Bisa Ditebus Lewat Blater

Reporter

Senin, 29 Agustus 2016 14:42 WIB

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Bangkalan - Di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, motor yang dirampas begal bisa diperoleh kembali melalui blater atau bekas preman. "Blater ini lebih hebat dari polisi, dibegal pagi, siang motornya sudah ketemu. Tinggal bayar tebusan," kata Sugiono, aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dalam diskusi yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Bangkalan di aula Kecamatan Kamal, Ahad malam, 28 Agustus 2016.

HMI menggelar diskusi soal maraknya begal di sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kepala Kepolisian Resor Bangkalan Ajun Komisaris Anisullah M. Ridha diundang sebagai pembicara bersama Komandan Komando Rayon Militer dan Kepala Kepolisian Sektor Kamal.

Diskusi digelar setelah pada Kamis, 25 Agustus lalu, Reni Indriani, 23 tahun, mahasiswa semester V Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bangkalan dibegal saat melintas di jalan sekitar kampus UTM di Desa Tellang, Kecamatan Kamal. Reni lolos dari pembegalan, tapi penduduk Desa Keleyan, Kecamatan Socah, itu sempat kritis akibat kepala bagian belakang retak. Retakan disebabkan kepalanya membentur pinggiran parit saat Reni terjatuh akibat tasnya ditarik dua orang begal.

Menurut HMI, Reni hanya satu dari sekian banyak mahasiswa korban pembegalan di sekitar kampus UTM. Sampai kini banyak kasus pembegalan mahasiswa tidak terungkap.

Sugiono sependapat dengan HMI. Menurut dia, banyak kasus begal tak terungkap membuat para korban termasuk mahasiswa minta bantuan para blater untuk menebus sepeda motor yang dibegal. Selain Sugiono, mahasiswa lain juga menyampaikan hal serupa terkait dengan peran blater dalam menemukan sepeda motor hasil pembegalan di Bangkalan.

Mendengar institusi polisi dibandingkan dengan blater, Anisullah gerah, nada bicaranya meninggi saat memberikan tanggapan. "Orang yang melapor ke blater dan tidak melapor ke polisi adalah penghianat keamanan," katanya.

Menurut Anis, praktek meminta bantuan kepada blater adalah budaya feodal yang harus ditinggalkan. "Inilah yang membuat orang Madura selalu dipandang kampungan oleh orang luar."

Anis pun meminta mahasiswa mengubah budaya itu. Ia meminta mahasiswa melapor kepada polisi setelah melapor kepada blater. Dengan begitu, para blater bisa dijebak kemudian ditangkap karena membantu begal telah memenuhi syarat bagi seseorang untuk ditangkap dan dihukum. "Pertanyaannya, mahasiswa berani gak menjebak blater?" kata Anis.

Mereka yang menyandang “gelar” blater adalah tokoh masyarakat. Biasanya, mereka memiliki riwayat hidup kelam, identik dengan tindak kriminalitas. Namun, dalam satu masa hidupnya, mereka bertaubat. Masyarakat kemudian menokohkannya dan menjadikannya orang yang disegani. Bila terjadi masalah kriminal di desa, blater inilah yang turun tangan untuk menyelesaikan.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

12 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

15 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

10 Buku Karya Nurcholis Madjid: Kaki Langit Peradaban Islam hingga Islam Doktrin dan Peradaban

45 hari lalu

10 Buku Karya Nurcholis Madjid: Kaki Langit Peradaban Islam hingga Islam Doktrin dan Peradaban

Sebagai tokoh pembaharu, Nurcholis Madjid kerap menuangkan pemikirannya soal keislaman, politik Islam, moral dan kemasyarakatan di banyak media.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa HMI Temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Ada Apa?

29 Februari 2024

Puluhan Mahasiswa HMI Temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Ada Apa?

Ditemani komandan TKN Fanta, puluhan mahasiswa HMI menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Viral Anggota Paspampres Gagalkan Begal Motor di Bekasi Hingga Tertabrak dan Cedera

27 Februari 2024

Viral Anggota Paspampres Gagalkan Begal Motor di Bekasi Hingga Tertabrak dan Cedera

Berdasarkan video yang beredar, anggota Detasemen 3 Grup A Paspampres itu tampak terpental saat tertabrak motor yang dikendarai begal motor itu.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Sentral Mengurus Sirekap KPU, Ini Profil Betty Epsilon Idroos dan Pendidikannya

20 Februari 2024

Sentral Mengurus Sirekap KPU, Ini Profil Betty Epsilon Idroos dan Pendidikannya

Salah satu tugas Divisi Data dan Informasi sejatinya adalah memastikan Aplikasi Sirekap KPU tidak bermasalah saat pemilu serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Gelar Aksi Kritisi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Ini Kata BEM Universitas Udayana

10 Februari 2024

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali Gelar Aksi Kritisi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Ini Kata BEM Universitas Udayana

Aliansi Mahasiswa termasuk BEM Universitas Udayana dan Pemuda Bali lakukan aksi Selamatkan Demokrasi di Kota Denpasar, Bali, 9 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Identitas Sosok Pelaku Intimidasi di Universitas Trilogi, Mantan Aktivis HMI dan Pendukung Prabowo-Gibran

6 Februari 2024

Lokataru Ungkap Identitas Sosok Pelaku Intimidasi di Universitas Trilogi, Mantan Aktivis HMI dan Pendukung Prabowo-Gibran

Lokataru mengungkap sosok pelaku intimidasi di Universitas Trilogi Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemuda Depok Luka Serius Akibat Dibegal di Kebayunan Tapos

10 Januari 2024

Pemuda Depok Luka Serius Akibat Dibegal di Kebayunan Tapos

Untuk mencegah begal motor di jalan yang gelap gulita itu, Polsek Cimanggis telah berkoordinasi dengan Camat Tapos Depok untuk menambah penerangan.

Baca Selengkapnya