Pekanbaru Memanas, Ini Pemicu Amuk Massa  

Reporter

Kamis, 25 Agustus 2016 20:01 WIB

ilustrasi penembakan polisi

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kematian Apri Adi Pratama, warga Kepulauan Meranti, tersangka pembunuhan anggota Kepolisian Resor Meranti, Brigadir Adil S. Tambunan, berbuntut panjang. Kematian Apri Adi Pratama memicu kemarahan penduduk dan menyulut mereka melakukan tindakan anarkis.

Penduduk tidak bisa menerima kematian Apri Adi Pratama. Mereka menuding polisi bertanggung jawab atas kejadian ini. Sebab pria 24 tahun itu tewas setelah ditangkap polisi.

Baca: Tersangka Pembunuh Polisi Tewas, Polres Meranti Dilempari

Ratusan warga Selatpanjang yang sudah tersulut emosinya bergerak menggeruduk kantor Kepolisian Resor Meranti. Situasi semakin memanas setelah massa menerobos blokade polisi
dan berusaha menduduki kantor polisi.

Jumlah personel Polres Meranti tidak seimbang dengan jumlah massa. Karena itu massa dengan mudah menembus blokade dan melempari markas dengan batu. Polisi tidak tinggal diam. Tembakan peringatan dilepaskan. Namun, tidak mampu menghalau massa. Mereka justru semakin berani untuk bertahan di halaman Mapolres sambil membakar ban.

Hingga petang, kondisi di sekitar Mapolres masih mencekam. Asap hitam terlihat dari bekas ban-ban yang terbakar. Jumlah penduduk semakin bertambah. Apalagi setelah seorang penduduk dikabarkan tewas kena tembakan polisi. (Baca: Massa Serang Polres Meranti, Satu Warga Dilaporkan Tewas)

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo membantah isu itu. "Tidak ada yang ditembak," katanya. Menurut Guntur, penduduk yang tewas itu terkena lemparan batu saat terjadi kerusuhan. Hingga petang, identitas penduduk yang tewas itu belum diketahui.

Untuk meredam aksi massa, Polda Riau mengerahkan empat satuan setingkat kompi (SKK) Brimob. "Dua SSK dari Brimob Bengkalis dan 2 SSK lagi dari kesatuan polres terdekat," kata Guntur. Kepala Polres Meranti Ajun Komisaris Asep Iskandar terus berupaya melakukan pendekatan kepada masyarakat.

Guntur mengatakan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau sudah diturunkan untuk menyelidiki kematian Apri. Propam bakal menelisik prosedur penangkapan dan menyelidiki penyebab kematian Apri. "Jika terbukti terjadi kesalahan prosedur, tetap akan diproses secara hukum," katanya.

Berdasarkan keterangan Kapolres Meranti, penangkapan terhadap Apri sudah sesuai prosedur. Polisi terpaksa menembak kaki Apri karena dia melawan saat ditangkap. "Pelaku melakukan perlawanan dengan badik," kata Guntur. Apri akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

17 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

46 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya