Jokowi Minta Sertifikasi Tanah Dilakukan Besar-besaran  

Reporter

Rabu, 24 Agustus 2016 19:54 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan untuk mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II, Jakarta, 27 Juli 2016. Dalam reshuffle jilid II ini, Jokowi memberhentikan 9 menteri. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Badan Pertanahan Nasional melakukan sertifikasi tanah secara besar-besaran. Langkah ini bertujuan menyelesaikan persoalan ketimpangan penguasaan tanah, terutama di pedesaan.

"Saya sudah memberikan target pada Menteri BPN agar pensertifikatan tanah dilakukan dalam jumlah besar-besaran," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang reforma agraria, Rabu, 24 Agustus 2016, di Istana Negara, Jakarta.

Rapat pembahasan reforma agraria itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri, seperti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.

Jokowi mengakui waktu dan biaya yang diperlukan dalam sertifikasi tanah cukup besar. Namun dia meyakini, jika melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, sertifikasi bisa dipercepat.

"Fokus saja pada satu, dua, tiga provinsi, tapi setiap tahun kita tambah-tambah-tambah, sehingga paling tidak kalau bisa pensertifikatan 5 juta sertifikat per tahun. Itu sudah suatu lompatan yang sangat besar," kata Jokowi.

Persoalan lain dalam sertifikasi tanah, kata Jokowi, adalah kurangnya juru ukur. Karena itu, dia meminta Menteri Agraria/Kepala BPN mencari terobosan sehingga pekerjaan di lapangan bisa diselesaikan dengan baik.

Menurut Jokowi, sertifikasi ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah akses rakyat terhadap tanah dan penguasaan tanah di pedesaan yang masih ada hingga saat ini. Sebagian besar petani di desa, kata Jokowi, adalah buruh tani yang tidak punya lahan dan petani gurem yang memiliki lahan kurang dari 0,3 hektare per orang. "Dua kategori petani ini mempunyai tingkat pendapatan yang sangat rendah," kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, tingkat pendapatan yang rendah membuat buruh tani dan petani gurem sangat rentan terhadap kenaikan harga bahan pangan. Selain itu, pendapatan rendah mendorong peningkatan urbanisasi.

"Saya berharap reforma agraria dapat menjadi cara baru untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi, khususnya di pedesaan," ujarnya.

Laporan survei terbaru Badan Pusat Statistik, kata Jokowi, menunjukkan kemiskinan di pedesaan perlu mendapat perhatian. "Untuk itu, kami akan berkonsentrasi mengatasi kemiskinan di pedesaan dengan menggunakan berbagai pendekatan-pendekatan."

Selain memberi petani akses terhadap tanah, dia mengatakan, pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur di pedesaan, optimalisasi dana desa untuk sektor-sektor produktif, dan memperluas akses permodalan melalui kredit usaha rakyat.

AMIRULLAH

Baca Juga:
Mengapa Pemakaman Istri Tukul Dipenuhi Sopir Ojek Online?
Ahok: Jadi Pejabat Jangan Saklek Nekan-nekan Aturan


Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

5 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

5 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

5 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

6 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

6 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

6 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

7 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

9 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

10 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya