Komunitas Perpustakaan Dibubarkan, Ridwan: Tak Ada Jam Malam

Reporter

Rabu, 24 Agustus 2016 16:27 WIB

Walikota Bandung, Ridwan Kamil berpose dengan sepedanya di ruang Bandung Command Centre, Balaikota Bandung, Jawa Barat, 12 April 2016. Ridwan Kamil memiliki 5 alasan, mengapa perlu bersepeda sebagai Walikota di Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku telah berkomunikasi dengan pimpinan Komando Daerah Militer III Siliwangi terkait pembubaran paksa aktivitas Komunitas Perpustakaan Jalanan oleh anggota TNI.

Ridwan menyesalkan pembubaran itu. Menurut dia pembubaran bertentangan dengan niat Pemerintah Kota Bandung yang ingin meningkatkan budaya literasi. "Kami ada kewajiban 15 menit anak membaca sebelum belajar di kelas. Kami buat perpustakaan di taman," kata Ridwan di kantornya, Rabu, 24 Agustus 2016.

Menurut Ridwan pembubaran itu hanya salah paham. Sebab, kata dia, saat itu TNI tengah menyisir anggota geng motor yang meresahkan warga. Kebetulan, tutur Ridwan, kondisi penerangan kurang baik sehingga anggota TNI membubarkan kelompok bermotor yang berkumpul di dekat kegiatan Komunitas Perpustakaan Jalanan. "Ini adalah miskomunikasi, ketidaksengajaan. Tidak betul Kodam menyasar komunitas membaca," ujarnya.

Ridwan berujar dia menjamin kebebasan berekspresi masyarakat Bandung. Menurut dia Pemerintah Kota Bandung tidak pernah menetapkan jam malam untuk kumpul-kumpul asalkan tujuannya positif. "Tolong digarisbawahi, dari dulu sampai sekarang tidak ada kebijakan jam malam dari Pemkot Bandung," ucapnya.

Agar kejadian serupa tak terulang, Ridwan akan mengundang Komunitas Perpustakaan Jalanan untuk berdialog secara langsung agar kebutuhan mereka bisa difasilitasi. Pria yang akrab disapa Emil ini juga ingin mengetahui alasan komunitas itu menggelar lapak baca pada malam hari di tempat yang gelap.

Sebelumnya anggota TNI dari Kodam Siliwangi diduga membubarkan perkumpulan Komunitas Perpustakaan Jalanan, Sabtu malam, 20 Agustus 2016. Pembubaran dilakukan saat Komunitas Perpustakaan Jalanan sedang menggelar lapak buku di Taman Cikapayang, Dago.

Salah satu penggiat Komunitas Perpustakaan Jalanan, Indra, 28 tahun, mengatakan pembubaran itu disertai aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat. "Yang dipukul ada tiga orang, ada yang dipukul perutnya, ada juga yang dipukul kepala bagian belakang," kata Indra.

Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel M. Desy Arianto membenarkan ada anggotanya yang membubarkan aktivitas komunitas itu. Namun ia mengklaim pembubaran itu untuk mengantisipasi geng motor yang meresahkan masyarakat. "Kalau ada kumpul-kumpul malam seperti itu takutnya ada indikasi melakukan hal negatif. Yang logis saja, masak baca buku di tempat gelap?"

Namun Desy membantah pembubaran itu disertai dengan tindakan kekerasan. "Apabila ada yang merasa dipukul, silakan lapor ke Denpom. Tidak ada pemukulan, yang ada saat kami patroli anak-anak itu membentak anggota," kata Desy.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

1 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

6 jam lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

8 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

9 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

13 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

2 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

2 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya