Setuju Harga Rokok Naik, Risma: Anak-anak Jangan Merokok  

Reporter

Senin, 22 Agustus 2016 17:43 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau Taman Gantung usai diresmikan di gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya, 26 Juli 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini setuju wacana kenaikan harga rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus. Menurut dia, cara itu memungkinkan mengurangi perokok pasif di Indonesia. “Mungkin anak-anak tidak jadi merokok kalau mahal,” kata Risma seusai peluncuran Lomba Green and Clean di Graha Sawunggaling, gedung Pemerintah Kota Surabaya, Senin, 22 Agustus 2016.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengaku selalu mengimbau anak-anak untuk tidak merokok. Anak-anak, kata dia, belum waktunya merokok. “Mereka belum waktunya, ndaklah… janganlah….”

Pemerintah Kota Surabaya akan mematuhi ketentuan dan keputusan pemerintah pusat apabila menaikkan harga rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus. Pemerintah Kota tidak bisa berbuat apa-apa apabila pemerintah pusat memutuskan kenaikan itu. “Kalau pemerintah pusat sudah memutuskan, kami tidak bisa bertindak sendiri,” ujar Wali Kota Risma.

Selama ini, Pemerintah Kota Surabaya sudah berusaha menekan jumlah perokok. Caranya dengan membatasi ruang untuk perokok di tempat-tempat umum. Hal ini tertuang dalam Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Terbatas Merokok. Perda itu membatasi ruang bagi perokok di tempat umum, dan menerapkan sanksi bagi pelanggarnya.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan memperhatikan usulan kenaikan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus. Hasil survei Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Manusia Universitas Indonesia tentang rokok yang dirilis pada Juli 2016 menunjukkan bahwa harga rokok yang ideal untuk mencegah pelajar dan orang miskin harus dibanderol Rp 50 ribu per bungkus.

Pengumpulan data sudah dilakukan dari Desember 2015 sampai Januari 2016. Survei ini berdasarkan wawancara pada 1.000 responden. Hasilnya 82 persen responden setuju harga rokok dinaikkan. Bahkan, 72 persen responden menyatakan setuju harga rokok dinaikkan di atas Rp 50 ribu, untuk mencegah pelajar merokok. Selama ini, harga rokok di bawah Rp 20 ribu dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok. Hal itu membuat orang yang kurang mampu hingga anak-anak sekolah mudah membeli rokok.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

10 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

12 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

16 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya