Pencemaran Laut Timor, Jokowi Didesak Sita Aset PTTEP  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 22 Agustus 2016 07:53 WIB

Petani rumpput laut di wilayah pesisir pantai Indonesia termasuk yang terkena dampak tumpahnya minyak Montara, di Timor Leste. ABC

TEMPO.CO, Kupang - Presiden RI Joko Widodo didesak untuk menyita aset milik PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) senilai US$ 3,5 miliar karena menolak bertanggung jawab atas pencemaran di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat meledaknya ladang minyak Montara di Blok Atlas Australia pada 21 Agustus 2009.

"Kami juga meminta pemerintah mencabut kesepakatan di Laut Timor pada 1997, yang hingga saat ini belum diratifikasi," kata Ketua Tim Advokasi Petani Rumput Laut NTT, Ferdi Tanoni, kepada Tempo, Senin, 22 Agustus 2016.

Tuntutan disampaikan karena masalah pencemaran Laut Timor sudah berjalan selama tujuh tahun namun tak kunjung terselesaikan. Bahkan PTTEP menolak bertanggung jawab atas pencemaran tersebut, sehingga rakyat NTT menggugat PTTEP di Pengadilan Federal Australia di Darwin.

Pencemaran minyak di Laut Timor menyebabkan kehidupan nelayan di NTT terganggu. Nelayan di Oesapa, Kota Kupang, misalnya, mendapatkan hasil tangkapan hingga 70 persen. "Sebelum tercemar, penghasilan kami di Laut Timor bisa mencapai Rp 20 juta, namun saat ini hanya memperoleh Rp 5 juta," kata Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Laut Timor (Antralamor) Mustafa.

Akibatnya, dia melanjutkan, sebagian nelayan harus beralih profesi sebagai penjual kayu. Jika tetap mencari ikan, lahannya bukan lagi di Laut Timor, tapi di Kalimantan. "Saya saja sudah beralih profesi sebagai penjual kayu," katanya.

Nelayan lainnya, Gab Oma, mengisahkan dirinya sempat menimba tumpahan minyak sepekan setelah meledaknya kilang minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor. Sejak itu, sumber daya Laut Timor yang kaya akan ikan kakap merah mulai berkurang akibat habitat mereka tercemar.

"Oesapa yang dulunya sebagai gudang ikan untuk daratan Pulau Timor, kini hanya tinggal kenangan. Ikan-ikan kering yang dijual bukan hasil tangkapan dari Laut Timor, tapi didatangkan dari Kalimantan," kata Oma.

YOHANES SEO

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

3 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

3 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

6 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

6 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

7 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

7 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

8 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

8 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

9 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya