KPK-Polri Sepakat Kerja Sama Investigasi Kasus Korupsi

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 19 Agustus 2016 16:13 WIB

Jenderal Pol Badrodin Haiti menghadiri pelantikan Tito Karnavian sebagai kepala Polri, di Istana Negara, Jakarta, 13 Juli 2016. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - KPK dan Polri sepakat melakukan investigasi bersama sejumlah kasus korupsi. "Kita juga sepakat untuk melakukan joint investigation. Jadi investigasi bersama dalam beberapa kasus tertentu yang kita anggap penting," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.

Tito didampingi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ari Dono; Wakil Kabareskrim Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto; Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar; mantan Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK, yang juga menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Indriyanto Seno Adji; dan sejumlah pejabat teras Polri lainnya.

Mereka diterima oleh pimpinan KPK, antara lain Ketua KPK Agus Rahardjo, Saut Situmorang, dan Basaria Panjaitan. "Kita prioritaskan kepada bukan hanya sektor pengeluaran uang negara seperti kebocoran-kebocoran di instansi dan daerah, tapi kami juga sepakat mendukung pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara, terutama dari kebocoran di sektor penerimaan negara, misalnya pajak, bea-cukai, BUMN, dan lain-lain," kata Tito.

Menurut Tito, kedua lembaga perlu saling bekerja sama karena, baik KPK dan Polri, mempunyai sejumlah kelebihan. "Kami perlu kekuatan KPK karena banyak kelebihannya. Kita akan menyampaikan kepada KPK kemudian setelah itu KPK akan membantu personel-personel untuk supervisi, bahkan (membantu) anggaran," katanya.

Selain itu, menurut Tito, KPK mempunyai kelebihan citra yang sangat positif, kekuatan dan kewenangan yang kuat. Saat ini, setidaknya ada 72 anggota polisi yang menjadi penyidik di KPK, tapi sembilan orang di antara mereka sudah pensiun dan tidak lagi menjadi polisi. "Misalnya sejumlah anggota KPK didukung oleh kekuatan dari kepolisian sehingga akhirnya bisa bergerak bersama dan kita bisa tuntaskan kasus-kasus penting yang ada di negara ini. Kita masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan," tambah Tito.

Salah satu kelebihan KPK, menurut Tito, adalah soal anggaran dan kultur internal yang sudah sangat baik. "Sekaligus posisi politik KPK kuat. Di sisi lain Polri kelemahannya di bidang anggaran kemudian budaya organisasinya masih perlu diperbaiki. Tapi kelebihannya, Polri punya jaringan luas sekali, SDM banyak sampai 430 ribu orang. Sebaliknya bila KPK yang menginisiasi penyelidikan dan butuh bantuan personel polisi dalam rangka penindakan dan lain lain, kita siap mendukung," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

18 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

22 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

22 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

2 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya