Survei: DPR dan Partai Politik Paling Tidak Dipercaya Publik  

Reporter

Minggu, 14 Agustus 2016 19:17 WIB

Lambang Partai. (Ilustrasi: Unay)

TEMPO.CO, Jakarta - Indikator Politik Indonesia menyatakan Dewan Perwakilan Rakyat dan partai politik adalah institusi politik yang paling tidak dipercaya menurut survei terbaru yang dikeluarkannya. "Parpol dan DPR tidak pernah naik kelas tingkat kepercayaannya sejak 2002," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta, Ahad, 14 Agustus 2016.

DPR mendapatkan 53 persen kepercayaan publik, sedangkan partai politik hanya 46 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka sebanyak 1.220 sampel responden yang dipilih secara acak dan telah memiliki hak pilih. Margin of error 2,9 persen.

Hasil survei itu dirilis pasca-kocok ulang kabinet Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Indikator Politik Indonesia menyurvei sisi kepercayaan sepuluh institusi politik.

Presiden dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan dua institusi yang paling dipercaya publik dengan tingkat kepercayaan 89 dan 88 persen. Adapun Komisi Pemberantasan Korupsi justru berada di posisi ketiga dengan nilai 82 persen.

"Ada sedikit perubahan. KPK agak turun dibanding survei sebelumnya, meski berada di posisi tiga teratas," ujar Burhanuddin. Biasanya, dalam survei Indikator Politik, KPK berada di posisi pertama atau kedua.

Sedangkan Polri mendapat kepercayaan 73 persen, pegawai negeri 68 persen, pengadilan 64 persen, kejaksaan 61 persen, dan DPD 54 persen.

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan bukan hal yang mengejutkan bila DPR dan partai politik mendapatkan tingkat kepercayaan terendah. "Bukankah hasil yang sama sudah berkali-kali dirilis?" ujarnya saat dihubungi.

Menurut Hendrawan, hasil ini harus dijadikan tantangan buat DPR dan parpol. Sebab, lembaga politik dipersepsi publik sebagai hulu semua permasalahan bangsa. Ia menuturkan hal ini juga menjadi indikasi kalau masyarakat belum siap menerima liberalisasi di bidang politik.

Adapun politikus Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil, berujar, survei ini memiliki tendensi menyudutkan DPR secara kelembagaan. "Kinerja belum maksimal kami akui, tapi kalau tidak dipercaya itu tak terbukti," tuturnya.

Alasannya, bila DPR tidak dipercaya, tiap anggota Dewan yang turun ke masyarakat akan ditolak.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani berujar, partai politik dan anggota DPR serta DPRD harus menjadikan survei ini tantangan untuk memperbaikinya. "Bagi DPR, jauhkan diri dari praktek KKN, sedangkan Parpol tingkatkan transparansi dan akuntabilitas tata kelola partai."


AHMAD FAIZ

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

2 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

5 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

7 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Kepuasan Publik pada Jokowi 77 Persen, Indikator: Sebab Sering Beri Bantuan

10 hari lalu

Kepuasan Publik pada Jokowi 77 Persen, Indikator: Sebab Sering Beri Bantuan

Kepuasan publik terhadap Jokowi cenderung stagnan. Mayoritas responden lebih peduli isu ekonomi ketimbang dinasti politik Jokowi.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

32 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

38 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

40 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

41 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

42 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya