Tim Pencari Fakta Temui Adik Freddy Budiman di Salemba  

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2016 21:41 WIB

Inspektur Pengawasan Umum, Dwi Priyatno, masuk dalam usulan calon Kapolri dari Kompolnas. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Tim pencari fakta gabungan, yang juga disebut tim independen pencari fakta, meminta keterangan dari adik kandung terpidana mati Freddy Budiman, Johny Suhendra. Johny kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat.

Johny dihukum karena menjadi perantara Freddy dengan anak buahnya saat berada di balik penjara. "Hari ini Ibu Poengky (Poengky Indarti) mendatangi Lapas Salemba untuk wawancara dengan adik Freddy," kata penanggung jawab tim pencari fakta, Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus 2016.

Dwi, yang kini menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum Polri, menuturkan Poengky, yang berlatar belakang sebagai aktivis hak asasi manusia, termasuk anggota tim pencari fakta. Anggota Komisi Kepolisian Nasional itu masuk tim eksternal Polri.

Tim pencari fakta, kata Dwi, juga akan menelusuri transaksi keuangan Freddy. Mereka sudah berkomunikasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Namun data yang diminta, ujar Dwi, belum disediakan PPATK. " Senin kami akan menemui PPATK," ucap Dwi.

Wakil Ketua Tim Pencari Fakta, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, berujar, timnya hendak mencari jejak aliran dana Freddy. "Kalau ada aliran dana itu, metodenya adalah follow the money," ujar Boy.

Boy meminta masyarakat tidak langsung berasumsi aliran dana tersebut bermuara ke penegak hukum atau penyidik.

Tim pencari fakta terdiri atas 18 orang. Dwi menuturkan tim ini dibentuk untuk mengungkap kebenaran informasi yang disampaikan Freddy kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar. Kepada Haris, Freddy mengaku memberi uang ke Polri, TNI, dan BNN untuk melancarkan bisnisnya. Freddy ditembak mati pada Jumat dinihari, 29 Juli 2016.

"Polri membentuk tim investigasi yang bertujuan untuk bekerja sama mendalami testimoni Freddy dari Haris yang berfokus terhadap keterlibatan Polri. Tim ini sudah bekerja sejak 3 hari lalu," kata Dwi.

REZKI ALVIONITASARI


Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

34 menit lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

13 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

15 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

17 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

19 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

19 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

21 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

23 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya