Soal Freddy, Jokowi Minta Polri Bongkar Aparat yang Terlibat  

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2016 18:18 WIB

Anggota tim pencari fakta gabungan Hendardi (kiri), Komisaris Jenderal Dwi Prayitno, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, dan Effendi Gazali memberi keterangan pers seputar kerja timnya untuk mencari fakta dari pernyataan Freddy Budiman melalui Haris Azhar, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, 11 Agustus 2016. Tempo/Rezki A.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Kepolisian Republik Indonesia berhati-hati menyelidiki dugaan keterlibatan aparat dalam jaringan narkotika. Ia ingin polisi menelusuri pengakuan terpidana mati Freddy Budiman yang disampaikan kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar.

"Diungkap dan diproses kalau benar-benar sesuai yang disampaikan," kata Jokowi dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 11 Agustus 2016.

Haris Azhar mengungkapkan pengakuan Freddy dalam tulisannya di akun Facebook-nya berjudul Cerita Busuk dari Seorang Bandit. Isinya adalah pengakuan terpidana mati kasus narkoba Freddy. Pesan itu tersebar secara cepat di media sosial pada Kamis malam, 28 Juli 2016.

Dalam tulisannya itu, Haris mengaku pernah mengunjungi Freddy di Lembaga Pemasyarakatan Baru, Nusakambangan, Jawa Tengah, pada 2014. Saat itu, Freddy menceritakan kepada Haris soal keterlibatan anggota Badan Narkotika Nasional, Tentara Nasional Indonesia, dan Polri dalam bisnis narkobanya. Akibat tulisannya itu, tiga lembaga itu melaporkan Haris ke Badan Reserse Kriminal Polri.

Baca: Penyelidikan Kasus Haris Azhar Dihentikan Sementara

Jokowi menyayangkan kenapa baru sekarang pengakuan Freddy itu diungkap. Padahal, gembong narkoba itu disebut-sebut sudah menceritakannya pada 2014. "Peristiwa ini sudah lama. Kenapa tidak diungkap dulu-dulu," katanya.

Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian membuat tim untuk menyelidiki kasus tersebut. Presiden juga mengajak pihak-pihak yang kompeten ikut mengungkap pengakuan Freddy. Ia ingin mereka ikut bergabung ke dalam tim yang telah dibentuk Polri. "Semakin banyak pakar yang punya kemampuan untuk mengungkap, silakan masuk," ujarnya.

ADITYA BUDIMAN

Baca Juga:
Pilkada DKI, PDIP Masih Tunggu Sikap Megawati
Berharap Diusung PDIP, Ahok: Kami Pemain Injury Time

Berita terkait

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

5 menit lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

25 menit lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

33 menit lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

56 menit lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

2 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

3 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

3 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

3 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya