TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan sapaan Ahok tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi menjelang pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada September mendatang. Termasuk kemungkinan dirinya ikut diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Ahok hanya tertawa terkekeh-kekeh saat ditanya peluangnya diduetkan dengan Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDI Perjuangan yang saat ini masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Ahok, ia belum memutuskan calon pendampingnya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. "Kan, kami ini memang pemain injury time. Ya, kan," katanya, Kamis, 11 Agustus 2016. Ahok mengatakan dirinya hingga saat ini masih berpasangan dengan Djarot. "Peluang bagaimana? Orang masih sama Pak Djarot, kok.”
Ahok berkaca saat Pemilihan Gubernur dan Wakil DKI Jakarta pada 2012. Waktu itu, dia tidak pernah menyangka akan ditunjuk langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Joko Widodo yang maju sebagai calon gubernur.
Ahok menceritakan, keputusan penunjukan dirinya berduet dengan Jokowi diambil secara mendadak menjelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah ditutup. Saat itu Partai Gerindra menjagokan Jokowi dengan Deddy Mizwar.
"Semua orang enggak pernah berpikir Ibu Mega memilih saya mendampingi Pak Jokowi. Sampai Gerindra pun (pernah) menulis surat dukungan Jokowi dengan Deddy Mizwar (saat ini Wakil Gubernur Jawa Barat) lho. Serius ini," ujar Ahok.
Ahok menjelaskan, saat itu ia sedang berada di Gedung DPR-RI. Pada pukul 13.00 WIB ia mendapat telepon dari Tjahjo Kumolo. Tjahjo yang menjabat Sekjen DPP PDI Perjuangan menyampaikan pesan bahwa Megawati menginginkan Ahok mendampingi Jokowi. "Hei, datang, nih. Ibu Mega putusin. Ibu Mega bilang kamu yang dampingi Pak Jokowi," ujar Ahok menirukan ucapan Tjahjo waktu itu.
Meski begitu, Ahok tidak berani memastikan kejadian pada Pilgub 2012 lalu akan kembali terulang pada Pilgub kali ini. Apalagi masa pendaftaran pasangan calon partai politik masih lama. "Pendaftaran, kan, 19-21 September. Masih sebulan lebih, dong," ujarnya.
LARISSA HUDA