KPK Godok Mekanisme Penetapan Tersangka Korupsi Korporasi  

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 18:40 WIB

Ilustrasi Korupsi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi tengah berkoordinasi dengan Mahkamah Agung untuk membahas mekanisme penetapan korporasi swasta sebagai pelaku tindak pidana korupsi. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan penetapan korporasi sebagai pelaku tindak pidana korupsi bisa membuat efek jera pada sektor swasta.

"Saya setuju adanya penetapan tersangka untuk korporasi," kata dia di kantornya, Selasa, 9 Agustus 2016.

Alex mengatakan selama ini lembaganya belum pernah menyatakan tersangka perusahaan yang direksinya melakukan korupsi. Padahal, kata dia, tak sedikit direksi ataupun staf yang melakukan korupsi atas kepentingan perusahaan.

Alex menyebutkan ada 90 persen lebih korupsi melibatkan sektor swasta. "Dan itu adalah kolaborasi antara penguasa dan pengusaha," katanya. Ia menyebutkan jumlah terdakwa di KPK yang berasal dari sektor swasta lebih banyak daripada dari pejabat publik yang melakukan korupsi.

"Sebenarnya yang menikmati keuntungan itu korporasi," ujar Alex. Menurut dia, negara sering kesulitan memulihkan kerugian karena duit korupsi itu dinikmati perusahaan yang tak pernah ditindak.

Sebenarnya, kata Alex, Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memberi keleluasaan bagi KPK untuk menjerat tersangka korporasi. Namun KPK masih ingin menyamakan perspektif dengan Mahkamah Agung dalam menindak korporasi dari swasta.

Alex belum tahu pasti kapan surat keputusan dari MA mengenai mekanisme penetapan tersangka bagi korporasi swasta akan turun. Namun ia menyatakan tak ada penolakan dari MA terkait dengan wacana tersebut. "Tak ada penolakan. Kami bahas terus agar mekanisme membawa swasta ke pengadilan sama," ucapnya.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

14 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

14 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

16 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

16 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

17 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

20 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

22 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

23 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya