Parpol Pro Pemerintah Makin Banyak, Jokowi Diminta Waspada

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 6 Agustus 2016 18:00 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri usai mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II, Jakarta, 27 Juli 2016. Joko Widodo mengumumkan 13 nama perombakan di kabinet Kerja sisa masa jabatan periode 2014-2019. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya kursi untuk Golkar dan PAN di dalam Kabinet Kerja menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo masih memiliki kontrol dan daya tawar tinggi terhadap partai politik.


Namun, menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi, situasi itu bisa berbalik apabila Presiden Joko Widodo tidak hati-hati.

"Kalau tidak diatur, ke depannya situasi itu bisa berubah menjadi kartel politik," ujar Burhan dalam diskusi mengenai dampak reshuffle jilid II di Jakarta, Sabtu, 6 Agustus 2016. Kartel politik terjadi di mana elite politik secara terselubung memuluskan kepentingannya.

Sebagaimana diketahui, sejak PAN dan Golkar bergabung ke pihak pemerintah, Presiden Joko Widodo makin berani dalam mengambil kebijakan dan keputusan. Segala keputusannya pun bisa terwujud dengan cepat.


Beberapa di antaranya adalah sahnya UU Tax Amnesty, terpilihnya Tito Karnavian sebagai Kapolri, hingga tertundanya revisi UU Komisi Pemberantasa Korupsi. Hal itu, menurut Burhanudin, tidak akan terjadi apabila tidak ada Golkar dan PAN yang mendukung Jokowi dari parlemen.

Burhan menilai bentuk politik pemerintahan Jokowi akan menjadi berbentuk kartel apabila Presiden tidak bisa menunjukkan kemampuan kontrolnya di hadapan partai-partai pendukungnya.


Sebagai contoh, menjadi terlalu dekat dengan partai politik atau terlalu berkompromi dengan keinginan partai. Nah, tersedianya kursi di kabinet bagi Golkar dan PAN, kata Burhan, sebenarnya salah satu bentuk kompromi, meski kecil.

Jika kontrol terhadap Parpol itu terus melemah, maka ke depannya akan dimanfaatkan partai untuk masuk lebih jauh ke dalam pemerintahan. Dan ketika partai sudah masuk terlalu dalam, perlahan mereka akan mulai mengendalikan kebijakan atau posisi-posisi strategis demi kepentingan pribadi yang seharusnya hanya boleh diatur oleh Jokowi.

"Tanda-tanda dasarnya ada, seperti kekuatan hegemoni di parlemen yang bisa memperlemah cek and ricek. Untungnya, Presiden Joko Widodo belum sepenuhnya diatur. Malah, Golkar dan PAN yang diatur olehnya. Mungkin perlu ada benefit of the doubt (prasangka) juga bahwa memang ada kartel tetapi Presiden Joko Widodo yang mengambil manfaatnya," ujar Burhan.

Hal serupa disampaikan oleh Kepala Pusat Studi Kebijakan Publik UIN Ali Munhanif. Ali menilai reshuffle jilid II kemarin berhasil menjungkirbalikkan anggapan publik di awal pemerintahan bahwa Jokowi hanyalah petugas partai politik.


Namun, Presiden Joko Widodo tetap harus terus waspada, tak terkecuali terhadap PDIP yang menjadi partai asalnya. "Jokowi malah ingin mengambil jarak dengan PDI-P, enggak tahan juga dia dianggap petugas partai," ucap Ali.

ISTMAN MP

Advertising
Advertising

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

2 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

5 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

6 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

6 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

7 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

8 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya