Tak Diperhatikan, Warga Perbatasan Ancam Jadi WN Malaysia  

Reporter

Rabu, 3 Agustus 2016 19:24 WIB

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu saat meninjau Pos pengamanan perbatasan Simanggaris Baru di Nunukan, Kalimantan Utara, 4 Juni 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Nunukan -Julius, tokoh masyarakat Simantipal, Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara, mengancam akan menjadi warga negara Malaysia jika pemerintah Indonesia tidak memperhatikan penduduk di daerah perbatasan itu. “Kalau tidak diperhatikan, kami akan angkat kaki ke Malaysia,” ujarnya dengan suara lantang di hadapan ratusan penduduk di Balai Desa Simantipal, Rabu, 3 Agustus 2016.

Julius meminta pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memperhatikan nasib masyarakat perbatasan. Menurut dia, Simantipal adalah tugu penjaga perbatasan. Ia yakin, wilayah itu milik Indonesia.

Julius mengakui punya KTP ganda, yaitu Indonesia dan Malaysia. Alasan punya KTP Malaysia bukan lantaran ingin berkhianat memisahkan diri dari tanah kelahirannya. Namun ia mengaku terpaksa karena desakan kebutuhan.

Kepada Tempo, Julius menceritakan pemerintah Malaysia memberikan fasilitas jauh lebih baik dibanding Indonesia. Ia mencontohkan, ketika sakit, dia bisa berobat di Malaysia tanpa biaya. Ia bahkan merasa harus berterima kasih kepada pemerintah Malaysia terhadap fasilitas yang diperoleh.

Bukan hanya fasilitas kesehatan, tunjangan pendidikan bagi tiga anaknya juga diperoleh dari pemerintah Malaysia. Ia mengatakan anaknya yang bersekolah bisa mendapatkan uang Rp 1, 5 juta setiap bulan. Karena itu, ia bisa menerima Rp3 juta.

Simantipal adalah satu dari 28 desa di Nunukan yang berpotensi berpisah dengan Indonesia bila pemerintah tidak serius memperhatikan daerah itu. Ketua Pemuda Penjaga Perbatasan Indonesia dengan Malaysia, Paulus Murang, mengklaim, 154 ribu hektare lahan di Kalimantan terancam diambil alih Malaysia.

Paulus mengatakan, mengacu perjanjian Inggris dan Belanda, wilayah Simantipal telah diserahkan Belanda kepada Inggris. Namun, ia menyebutkan, secara de facto, wilayah itu belum menjadi milik dua negara tersebut. Yang menguntungkan adalah kelurahan di sana yang menggunakan nama Indonesia. “Kemenangan kita sebenarnya, tapi masyarakat di sana sudah biasa dengan ringgit,” ujarnya.

Paulus menambahkan, warga Simantipal mudah mengakses segala hal di Malaysia. Ia mendesak pemerintah melibatkan masyarakat menyelesaikan sengketa lahan itu. Misalnya pengelolaan wilayah dan diserahkan ke masyarakat Indonesia di perbatasan. Lalu membangun perumahan, tindak lanjut pembangunan jalan, hingga pembukaan perkebunan agar bisa dikelola masyarakat.


DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Napi Kabur Saat Dirawat di RS, Kakanwil Kemenkumham Kaltim: Tutup Akses Keluar Nunukan

13 Februari 2024

Napi Kabur Saat Dirawat di RS, Kakanwil Kemenkumham Kaltim: Tutup Akses Keluar Nunukan

Napi kabur itu adalah WN Pakistan bernama Hanif Ur Rahman yang dipidana 6 tahun penjara kasus pelanggaran Keimigrasian.

Baca Selengkapnya

Ini Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Beserta Pengaruhnya

22 Oktober 2022

Ini Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Beserta Pengaruhnya

Berikut letak geografis dan astronomis Indonesia serta pengaruhnya yang berdampak pada kondisi iklim, zona waktu sampai potensi bencana alam.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

7 Januari 2022

Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

Hujan deras yang turun sejak Kamis malam, 6 Januari 2022, diikuti banjir yang luas dan juga bencana tanah longsor di sejumlah titik di Jayapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Teknologi Kamuflase Pasukan Israel, Banjir Nunukan

6 Januari 2022

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Teknologi Kamuflase Pasukan Israel, Banjir Nunukan

Topik tentang teknologi kamuflase pasukan Israel menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Malaysia Kirim Banjir 4 Meter ke Nunukan, Banjir Besar Masih Bertahan di Aceh

6 Januari 2022

Malaysia Kirim Banjir 4 Meter ke Nunukan, Banjir Besar Masih Bertahan di Aceh

Banjir kiriman dari Sabah, Malaysia, itu secara keseluruhan merendam permukiman warga di lima kecamatan di Kabupaten Nunukan sejak sehari sebelumnya.

Baca Selengkapnya

229 TKI Dideportasi Malaysia ke Nunukan

12 Desember 2021

229 TKI Dideportasi Malaysia ke Nunukan

Dari 229 TKI tersebut, sebanyak 44 perempuan, 177 laki-laki, dan anak-anak sebanyak delapan orang.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Hanya Buka 2 Pelabuhan untuk Pintu Kedatangan Internasional

22 September 2021

Alasan Pemerintah Hanya Buka 2 Pelabuhan untuk Pintu Kedatangan Internasional

Pemerintahan menetapkan kedatangan internasional hanya dilayani di Pelabuhan Pelabuhan Batam dan Nunukan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Klaim Perairan Kaya Gas yang Disengketakan dengan Israel

13 April 2021

Lebanon Akan Klaim Perairan Kaya Gas yang Disengketakan dengan Israel

Perdana menteri sementara Lebanon menandatangani draf dekrit untuk memperluas klaim wilayah perairan kaya gas yang disengketakan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kisah Guru Honorer di Perbatasan, Antara Pengabdian dan Penghidupan

30 Maret 2021

Kisah Guru Honorer di Perbatasan, Antara Pengabdian dan Penghidupan

Ini sebagian kisah perjuangan guru-guru honorer di wilayah perbatasan dan daerah terpencil.

Baca Selengkapnya

Warga Nunukan Bersiap Terima Banjir Kiriman dari Malaysia

8 April 2020

Warga Nunukan Bersiap Terima Banjir Kiriman dari Malaysia

Masuki musim hujan, warga Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, mulai mewaspadai banjir kiriman dari negara tetangga Malaysia.

Baca Selengkapnya