Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Guru Honorer di Perbatasan, Antara Pengabdian dan Penghidupan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jadi, seorang tenaga didik butuh perjuangan yang hebat. Apalagi mereka yang mengajar di wilayah perbatasan. Fasilitas dan jumlah gurunya belum memadai, sebagian statusnya guru honorer. Ada banyak kisah perjuangan guru-guru honorer yang berjuang di wilayah perbatasan.

Salah satunya Farida, Ia mengajar di Sekolah Dasar Negeri 10 Nanga Sambus, Kalimantan. Untuk sampai ke lokasi sekolah, Ia harus menempuh jarak sepanjang 20 kilometer. Jika malamnya hujan, Farida harus melewati jalan yang licin karena becek. Namun Ia tak patah arang, Farida tetap semangat mengajar.

Begitupun cerita perjuangan Kornalius. Seorang guru honorer di Kalimantan Utara. Ia mengajar di SDN Panas, Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan. Kondisi hidupnya jauh dari kata mapan. Ia sudah mengajar sejak tamat SMA tahun 2005. Kepala sekolah sendiri yang membuatkan SK mengajarnya. Gaji pertamanya hanya Rp 150 ribu.

Masyarakat perbatasan di Lumbis Pansiangan intens berinteraksi dengan warga Malaysia. Sehingga bahasanya pakai dialek melayu. Selain itu bahasa daerah Dayak Okolod dan Agabag. Selama mengajar Kornalius kadang pakai tiga bahasa tersebut. Hingga kini Ia masih kesulitan mengajar pakai bahasa Indonesia, karena anak didiknya cenderung kesulitan memahami bahasa nasional.

Baca: Guru Honorer Usia 35 Tahun Lebih Tak Akan Pernah Jadi PNS, Berikut Regulasinya

Kesulitan Kornalius bertambah, apalagi di masa pagebluk Covid-19. Kegiatan belajar mengajar diimbau lewat jaringan internet. Padahal hanya segelintir muridnya yang punya ponsel berbasis android. Jalan keluarnya, Ia harus mengajar ke rumah-rumah muridnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sudah lima belas tahun  Ia mengabdi, namun balasan jasa yang diterimanya belum berimbang. Jadwal gajian pun tak jelas. Kadang lima bulan sekali, bahkan ia pernah terima gaji hanya satu juta dalam setahun.

Pejuang tenaga didik selanjutnya adalah Elly Mekawati. Ia guru honorer asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Jika hendak mengajar, Elly harus menempuh jarak sejauh 8 kilometer di Situgede. Ia harus melewati perbukitan dan kawasan hutan.

Kisah Warkina berbeda. Guru honorer asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini buka pustaka keliling. Motivasinya untuk meningkatkan minat baca warga. Pustakanya sudah ada sejak tahun 2011. Ia berkeliling pakai tiga kendaraan roda tiga dan satu roda empat yang dipinjmnya ke pemerintah. Hingga kini, Warkina sudah peroleh banyak penghargaan untuk inovasinya ini.

Juga, kisah Elin guru honor SMP Budi Luhur Sebakis Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Kisahnya diceritakan suaminya di postingan facebook. Elin sudah mengajar selama lima tahun, namun belum pernah menerima gaji layaknya tenaga didik lainnya.Yudha Adjie, suami Elin kerap memintanya berhenti mengajar, tapi Elin tetap mengajar. Katanya kasihan pada murid-muridnya.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

7 jam lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

Kemendikbudristek upayakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dengan berfokus pada perolehan sertifikat pendidik.


Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

1 hari lalu

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan atau Dirjen GTK Nunuk Suryani saat memberikan kuliah umum arah kebijakan Kemendikbudristek terkait pendidikan profesi guru di Universitas Maritim Raja Ali Haji atau UMRAH, Kepulauan Riau pada Rabu, 15 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

Transformasi ini diwujudkan dalam kebijakan putra daerah yang diprioritaskan menjadi calon guru.


Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

1 hari lalu

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan atau Dirjen GTK Nunuk Suryani saat memberikan kuliah umum arah kebijakan Kemendikbudristek terkait pendidikan profesi guru di Universitas Maritim Raja Ali Haji atau UMRAH, Kepulauan Riau pada Rabu, 15 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

Dirjen GTK Nunuk Suryani berharap, semua akan menjadi guru profesional yang sudah tidak lagi pusing memikirkan kesejahteraan dengan fokus pada peningkatan kompetensi.


Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

2 hari lalu

Muhammad Rizky Firdaus Kuasa hukum persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum staf Kelurahan sekaligus Komite sekolah. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.


Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

2 hari lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.


Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

2 hari lalu

Pengurus YKS dan kepala sekolah saat menyampaikan informasi terkait kecelakaan maut SMK Lingga Kencana di salah satu ruang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

6 hari lalu

Ilustrasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasiona. TEMPO/Prima Mulia
Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas


Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

6 hari lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.


TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

7 hari lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.