Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi V Segera Terbit

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 3 Agustus 2016 05:00 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar mengatakan tahun ini dijadwalkan akan terbit Kamus Umum Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V.

“Mudah-mudahan tahun ini diterbitkan. Kita dorong terus karena sudah terlalu lama, KBBI IV terbit 2008,” katanya di sela pembukaan Kongres Bahasa Daerah Nusantara pertama di Bandung, Selasa, 2 Agustus 2016.

Dadang mengatakan target KBBI V tahun ini bisa mencantumkan penambahan hingga 118 ribu lema dan sublema. Pada KBBI IV baru dicantumkan 91 ribu lema dan sublema. “Mendikbud lama, Pak Anies, meminta tahun 2019 bisa mencapai 200 ribu lema dan sublema. Itu sangat berat. Tapi, kalau dibandingkan dengan bahasa Inggris, jumlah lema dan sublema sekitar 600 ribu lebih,” ujarnya.

Menurut Dadang, penambahan lema dan sublema itu berasal dari berbagai sumber. “Kosakata yang masuk dalam KBBI itu paling banyak bahasa daerah, kemudian bahasa asing, dan sumbangan masyarakat,” tuturnya.

Dadang mengatakan KBBI Edisi IV sudah diterbitkan dalam bentuk online pada situs Kbbi4.portalbahasa.com. “Tapi kita masih titipkan dalam situs Badan Bahasa Kemendikbud. Harapan saya, pada KBBI V versi cetak muncul dan versi daringnya juga untuk memudahkan masyarakat menggunakannya,” ucapnya. Dadang mengatakan KBBI edisi e-book juga sedang disusun.

Ketua Yayasan Rancage Rachmat Taufiq Hidayat mengatakan sudah menghibahkan edisi digital atau e-book KBBI Edisi IV kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kira-kira sebulan lalu sudah menyerahkan Kamus Besar Bahasa Indonesia versi digital yang dibuat teman-teman Yayasan Rancage supaya bisa dipublikasikan luas,” katanya.

Taufiq mengatakan masyarakat yang menginginkan edisi digital KBBI Edisi IV bisa mendapatkan salinannya dengan mengirimkan surat kepada Yayasan Rancage. “Bentuknya CD. Nanti bisa dibuka di komputer sehingga bisa dilihat,” ujarnya.

Pada Kongres Bahasa Daerah Nusantara pertama yang digagas Yayasan Rancage bersama pemerintah Jawa Barat, Yayasan Rancage juga memperkenalkan Kamus Bahasa Sunda yang disusun bersama Universitas Padjadjaran, Yayasan Pusat Studi Sunda, serta penerbit Kiblat Buku Utama. “Kamus Bahasa Sunda ini berisi 150 lema dan sublema,” tutur Taufiq.

AHMAD FIKRI


Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

46 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya