Takut Ditangkap, Warga Kubu Raya 'Mengungsi' ke Komnas HAM  

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 17:23 WIB

REUTERS/Cheryl Ravelo

TEMPO.CO, Pontianak - Puluhan warga Desa Olak-olak, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mendirikan tenda di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat di Pontianak. Telah lima hari mereka "mengungsi" karena takut ditangkap polisi.

Kepala Seksi Pembangunan dan Ekonomi Desa Olak-olak, Mursi, mengatakan ketakutan muncul seusai unjuk rasa di dekat areal perusahaan sawit PT Sintang Raya pada 23 Juli 2016. "Demo damai itu berakhir ricuh. Beberapa warga ditangkap dengan tuduhan pengeroyokan," kata Mursi, Selasa, 1 Agustus 2016.

Empat orang ditahan Polres Mempawah dengan tuduhan mengeroyok seorang polisi. Mursi menyanggah bahwa warga berniat anarkistis. Semula, kata dia, aksi itu hanya berupa kegiatan yasinan lalu bergeser ke dekat lokasi PT Sintang Raya. Namun, karena berdesak-desakan saat mediasi, unjuk rasa damai itu berubah menjadi perkelahian dengan polisi.

Ketakutan warga bertambah saat aparat Brimob Polda Kalimantan Barat menangkap Katim, 40 tahun. Katim, kata Mursi, ditangkap dalam keadaan sakit. "Surat panggilan polisi ditandatangani oleh anak saya, Krisyonatan, 12 tahun. Anak saya dipaksa," kata Purwaningsih, 36 tahun, istri Katim.

Warga lainnya, Mariah, 37 tahun, mengimbuhkan polisi menggeledah rumah warga yang dicurigai mencuri sawit. Preman perusahaan, kata dia, juga ikut dalam penangkapan warga. "Anak saya trauma karena polisi mendobrak pintu," ujarnya.

Ketua Aliansi Gerakan Reformasi Agraria Kalimantan Barat Wahyu Setiawan berharap Komnas HAM memberikan perlindungan kepada warga. "Kami ingin jaminan agar polisi tidak melakukan penangkapan yang tidak berdasar," ujarnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Suhadi S.W. membantah polisi merazia rumah warga yang dicurigai mencuri sawit. "Kebetulan atas laporan perusahaan, ada warga yang melakukan pencurian sawit di konsesi perusahaan dalam jumlah banyak."

Suhadi juga menyebutkan bahwa ada seorang polisi yang luka-luka akibat dikeroyok warga. Kasus itu, kata Suhadi, telah ditangani Polres Mempawah. "Polisi akan menyelidiki mobilisasi massa dari daerah lain, dengan iming-iming kerja memanen sawit. Ternyata mereka diarahkan untuk demo," katanya.

Sengketa lahan antara warga Desa Olak-olak dengan PT Sintang Raya telah berjalan lama. Musababnya, lahan konsesi perusahaan itu diklaim tumpang tindih dengan lahan kelola masyarakat. Masyarakat mengajukan gugatan, hingga pada putusan Mahkamah Agung, yang mengabulkan gugatan warga untuk mengembalikan areal yang tumpang tindih dengan warga.

Namun putusan lembaga peradilan tertinggi itu ditolak perusahaan. "Perlu dicermati, putusan MA ada tiga poin. Pada poin ketiga disebutkan, luasan yang dikembalikan bukan 11 ribu hektare lebih seperti yang dituntut warga, hanya 5 hektare," ujar Harlan Sitorus, kuasa hukum PT Sintang Raya.

Harlan berdalih masih menunggu sertifikat baru dari Badan Pertanahan Nasional Kubu Raya dan mencabut sertifikat yang lama sesuai putusan MA. Harlan mengklaim warga telah mengambil buah sawit sebanyak 1 ton. "Warga belum punya dasar untuk memanen di kawasan yang masih termasuk konsesi PT Sintang Raya, maka kami laporkan pencurian."


ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

16 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

23 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

25 hari lalu

Azwar Anas Minta Kalbar Optimalkan Potensi untuk Birokrasi Berdampak

Anas berpesan agar ASN mampu mengubah wajah birokrasi.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

29 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

30 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

30 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya