Kejaksaan dan BPJS Tertibkan Perusahaan Bermasalah

Reporter

Kamis, 28 Juli 2016 18:19 WIB

Petugas melayani warga di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sulsel, 1 Juli 2015. BPJS akhirnya secara resmi beroperasi penuh mulai 1 Juli 2015, yang ditandai dengan tambahan program Jaminan Pensiun. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu perusahaan di Indonesia tidak menyertakan pekerjanya dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan). Perusahaan yang telah ikut pun masih banyak yang tidak tertib dan curang. BPJS Ketenagakerjaan dan kejaksaan tahun ini akan menertibkan perusahaan bermasalah itu, dimulai dari wilayah Jawa Barat.

Strategi penertiban tengah dibahas dalam pertemuan sosialisasi, pemantauan, dan evaluasi program BPJS Ketenagakerjaan bersama Kejaksaan Agung di Bandung pada 27-29 Juli 2016. Kedua lembaga mengumpulkan semua kepala kejaksaan negeri dan kepala kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan se-Jawa Barat. Sebelumnya, Kejaksaan Agung dan BPJS Ketenagakerjaan telah membuat nota kesepahaman kerja sama lanjutan pada April 2016 di Jakarta.

Sekretaris Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara P. Joko Subagyo mengatakan pilot project sistem evaluasi dan monitoring terpadu dimulai dari Provinsi Jawa Barat, bukan DKI Jakarta, yang lebih signifikan nilainya. “Kami mencoba dulu di Jawa Barat karena ini cara baru yang ingin diterapkan (kejaksaan) bersama BPJS Ketenagakerjaan,” katanya di Bandung, Rabu malam, 27 Juli 2016.

Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan telah menyerahkan 338 nama perusahaan yang tidak menyertakan pekerjanya dalam program wajib itu sesuai dengan undang-undang ke kejaksaan. Hasilnya, baru 23 perusahaan yang patuh. Adapun untuk tunggakan iuran BPJS Ketenagakerjaan oleh 464 perusahaan senilai Rp 25 miliar, Kejaksaan telah menangani 124 perusahaan dengan nilai tunggakan sekitar Rp 7 miliar.

Hasil signifikan, misalnya, dari Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan penyelesaian tunggakan 71 perusahaan senilai Rp 6,7 miliar. Targetnya, 161 perusahaan dengan angka tunggakan total sekitar Rp 8,6 miliar. “Kami lebih menitikberatkan pada aspek preventif, penyelesaian di luar pengadilan atau non-litigasi,” ujar Joko.

Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar-Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Enda Ilyas Lubis menyebutkan, dari total jumlah perusahaan di Indonesia sebanyak 600 ribuan, yang menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan kini baru separuhnya, yakni 342 ribuan perusahaan. “Dari jumlah peserta itu, masih banyak perusahaan yang mendaftarkan pekerjanya sebagian dan upah yang dilaporkan lebih kecil daripada yang dibayarkan kepada pekerja,” tuturnya. Pelanggaran itulah yang ingin ditertibkan bersama Kejaksaan di semua provinsi secara bertahap.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

4 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

4 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

12 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

13 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

22 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

26 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

31 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

57 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya