Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri), staf khususnya Sunny Tanuwidjaja memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi dengan terdakwa Ariesman Widjaja dan Trinanda Prihantoro di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, 25 Juli 2016. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku heran setelah mendengar rekaman pembicaraan antara staf khususnya, Sunny Tanuwidjaja, dan Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Mohamad Sanusi. "Aku juga mikir, waduh akrab juga si Sunny ini sama Sanusi," kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 27 Juli 2016.
Rekaman itu diperdengarkan oleh jaksa penuntut umum dalam persidangan suap reklamasi dengan terdakwa bekas Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Senin lalu. Dalam rekaman itu, keduanya terdengar sedang membahas rancangan peraturan daerah tentang reklamasi yang tidak kunjung disahkan Dewan.
Ahok mengatakan dia tidak mempermasalahkan kedekatan keduanya lantaran dia yakin Sunny tidak akan berkhianat kepadanya. "Bagi saya kan begini, dia enggak mungkin bunuh saya dari belakang juga kan, saya mah orangnya gampang aja kok," kata Ahok.
Selama ini Ahok mengatakan siapa pun bisa keluar dan masuk ruangannya, termasuk Sunny. Asalkan, kata Ahok, mereka tidak macam-macam dan tidak mencampuri urusannya. Meskipun ruangannya bebas, Ahok menjamin dia tidak akan terpengaruh oleh siapa pun karena dia merasa tidak mudah diatur.
"Saya mah biasa aja (orang keluar-masuk), yang penting saya sudah tegaskan kalau kamu macam-macam bisa out, enggak boleh (masuk). Lagi pula kalau kamu mau ngomong apa pun, emang bisa pengaruhi saya? Orang bilang saya enggak bisa diatur orang kok," katanya.
Ahok menuturkan pernah menanyakan kedekatannya dengan Sunny, tapi ia tidak menaruh curiga lantaran ia juga tidak boleh melarang Sunny dekat dengan siapa pun. Kedekatan Sunny dan Sanusi sudah terekam saat Ahok masih menjadi kader Partai Gerindra.
"Dia (Sunny) dari dulu dekat, masak berteman enggak boleh? Dia kan dari dulu sudah dekat. Waktu saya masih di Gerindra kan kenal, sering makan bareng kok sama Sanusi," tutur Ahok.
Ahok mengaku baru mengetahui isi pembicaraan lengkap setelah rekaman diputar di persidangan. Menurut dia, rekaman itu tidak seperti saat berita acara pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Waktu BAP di KPK kan saya enggak didengerin. Makanya bagus juga tuh pengadilan. Kalian juga terima kasih, TV pada live semua," katanya.