Ini 12 Tuntutan Forum Anak Nasional untuk Menteri Yohana  

Sabtu, 23 Juli 2016 07:36 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise saat mengunjungi rumah Daeng Te'ne (keluarga korban) di kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, 11 Mei 2016. Kunjungan ini terkait kasus pembunuhan yang dilakukan seorang ayah kandung, Jamaluddin (34) terhadap anak kandungnya, MA(5) pada Kamis (05/05). TEMPO/Sakti Karuru

TEMPO.CO, Mataram - Forum Anak Nasional membacakan 12 tuntutan hasil forum di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise. Muhammad Khairul Rizal asal Sulawesi Tenggara dan Bilqis Iasha Rosma Sumroni asal Jawa Barat mewakili peserta membacakan 12 tuntutan sebagai pamungkas forum yang digelar pada 19-22 Juli 2016 tersebut.

“Untuk mewujudkan Indonesia layak anak, kami anak Indonesia memohon,” ujar Rizal di Hotel Lombok Raya, Mataram, Jumat malam, 22 Juli 2016. Dua belas tuntutan ini bertajuk “Suara Anak Indonesia 2016”. Keduanya membacakan secara bergantian.

Pertama, agar pemerintah melindungi anak Indonesia dari segala bentuk kejahatan seksual dan menghukum pelakunya secara adil. Mereka juga berharap pemerintah segera menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan menjauhkan anak-anak dari narkotik, psikotropika, dan zat adiktif (napza). “Jauhkan kami dari napza,” kata Rizal.

Selain itu, Bilqis berharap pemerintah menjadikan sekolah dan kurikulum pendidikan menjadi ramah anak sampai ke daerah pelosok dan melindungi anak-anak dari pernikahan dini. Ia juga berharap pemerintah segera menghentikan segala bentuk eksploitasi dan diskriminasi terhadap anak-anak. “Libatkan, dengarkan, penuhi aspirasi dan partisipasi kami,” tuturnya.

Beberapa tuntutan lain yang dibacakan adalah menayangkan program televisi layak anak serta melindungi anak dari segala bentuk pornografi, pornoaksi, dan penyimpangan seksual. Selain itu, mempermudah dan meningkatkan pelayanan pembuatan akta kelahiran, pemenuhan fasilitas umum untuk anak berkebutuhan khusus, dan mewujudkan lingkungan bermain yang ramah anak.

Adapun Yohana menuturkan bakal membawa tuntutan ini kepada Presiden Joko Widodo. Menurut dia, 12 suara anak Indonesia adalah bentuk komitmen dari anak Indonesia, dan negara harus melindunginya. “Tidak boleh ada kekerasan untuk anak Indonesia,” ucap Yohana.

Yohana mengatakan kementeriannya bakal memiliki pekerjaan besar untuk menjawab tantangan dari forum ini. Ia bakal melibatkan beberapa lembaga terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang dibacakan dalam forum tersebut. “Akan kami sikapi melalui jajaran kementerian dan lembaga lain untuk menjawab tantangan ini.”

Forum Anak Nasional digelar 19-22 Juli 2016. Forum ini melibatkan sekitar 510 peserta berusia hingga 18 tahun. Berdasarkan pantauan Tempo dan penuturan beberapa peserta, 12 tuntutan ini dibuat murni dari pemikiran anak-anak yang terlibat dalam forum. Forum ini tertutup untuk orang dewasa. Beberapa orang tua pendamping bahkan harus menunggu di luar auditorium. Menteri Yohana menutup acara tersebut.

ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

17 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator

4 Februari 2024

Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator

Legislator menyoroti penurunan angka pengasuhan tidak layak belum merata di Indonesia, termasuk juga perkawinan anak, ini sarannya.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Sedunia 2023: Setiap Anak Berhak Hidup dalam Dunia yang Damai

20 November 2023

Hari Anak Sedunia 2023: Setiap Anak Berhak Hidup dalam Dunia yang Damai

Peringatan Hari Anak Sedunia pada 20 November adalah panggilan untuk mempromosikan dan melindungi hak-hak anak di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

11 Oktober 2023

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.

Baca Selengkapnya

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

15 September 2023

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

13 September 2023

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

Sebelas anak dilarikan ke RSUD Batam karena terkena gas air mata saat bentrokan antara warga dan polisi terjadi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

26 Agustus 2023

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap melalui hasil tes DNA

Baca Selengkapnya