Presiden Jokowi Diminta Tuntaskan Tragedi 1965, Ini Caranya

Reporter

Jumat, 22 Juli 2016 07:19 WIB

Kerabat mengunjungi situs yang diyakini sebagai pemakaman bagi korban pembantaian anti-komunis di Indonesia, di desa Plumbon, Semarang, Jawa Tengah, 3 Mei 2016. Para saksi menyatakan, bahwa sekitar setengah juta sampai satu juta orang meninggal atas aksi pembantaian anti-komunis pada Oktober 1965. (Ulet Ifansasti/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta Presiden Joko Widodo membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk menyelesaikan tragedi 1965. Meskipun Indonesia tidak meratifikasi Statuta Roma, Jokowi seharusnya memperhatikan rekomendasi dari International People’s Tribunal (IPT).

Menurut Eva, Jokowi juga mesti mempertimbangkan hasil dari kedua simposium soal tragedi 1965 di Jakarta beberapa waktu lalu. “Banyak negara, termasuk Amerika Latin dan Afrika, membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi lewat Keputusan Presiden,” kata Eva dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 22 Juli 2016.

Eva mengatakan temuan-temuan tersebut menyimpulkan telah terjadi beberapa pelanggaran hukum internasional nasional dalam tragedi 1965, yakni pembunuhan massal, pemenjaraan, penghilangan paksa, kekerasan seksual, diskriminasi terhadap korban dan masyarakat keturunan, dan sebagainya.

“Kita tak bisa terus-menerus tak mau menutup tragedi 1965. Kita tak boleh meninggalkan pekerjaan besar ini kepada anak atau cucu kita. Kita harus melakukan rekonsiliasi, dan rekonsiliasi harus dilakukan berdasarkan sesuatu dan sesuatu tersebut adalah kebenaran,” katanya.

Menurut Eva, terdapat tiga tujuan dalam pembentukan komisi kebenaran tersebut, yakni pencarian kebenaran dengan memberikan tempat dan waktu kepada para korban dan keturunannya serta beberapa pelaku pembunuhan untuk bersaksi dan memberikan perlindungan kepada mereka yang hendak bersaksi dari intimidasi dan diskriminasi.

Selain itu, Eva berujar, komisi kebenaran dibentuk untuk memberikan restorasi terhadap hak para korban dan keturunannya yang selama ini mengalami diskriminasi akibat tragedi 1965. "Komisi ini akan membuka forum kesaksian di berbagai kota. Komisi akan merekam dan mencatat kesaksian," tuturnya.

Setelah itu, menurut Eva, kesaksian tersebut dapat dibukukan atau ditampilkan di sebuah situs sehingga dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk belajar mengenai kebenaran kasus 1965. “Presiden Jokowi akan melakukan hal yang sangat berguna buat masa depan bangsa Indonesia dengan membentuk komisi kebenaran," katanya.

Eva pun menyarankan, jumlah anggota Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi ganjil. "Bisa 7-15 orang, bekerja selama tiga tahun. Hasilnya adalah sebuah buku putih,” ujarnya. Eva menambahkan, "Temuan dan rekomendasi dari Den Haag sebenarnya tidak berbeda dari temuan Komnas HAM karena kebenaran sejarah tidak bisa dibelokkan."

Sayangnya, Eva menilai, pemerintah yang lalu tidak memiliki kemauan untuk menyelesaikan kasus 1965, di mana Kejaksaan Agung menggantungkan laporan Komnas HAM terkait kasus 1965. "Presiden sepatutnya menjadi pemutus lingkaran propaganda pengingkaran fakta pelanggaran HAM kepada para korban 1965," katanya.

Menurut Eva, penyelesaian tragedi 1965 melalui mekanisme komisi kebenaran merupakan langkah paling tepat karena korbannya bukan saja keluarga PKI, melainkan juga Bung Karno, aktivis PNI, serta para anggota militer. "Saatnya kita jadi bangsa yang dewasa, mengakui kesalahan masa lalu agar bisa melakukan lompatan maju," ujar Eva.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

38 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

2 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

3 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

4 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

4 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

4 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya