Tragedi 1965, Komnas HAM: Presiden Minta Maaf Bukan kepada PKI

Reporter

Kamis, 21 Juli 2016 13:07 WIB

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, mengatakan permintaan maaf presiden sebagai kepala negara atas tragedi kemanusiaan 1965 tidak ditujukan kepada Partai Komunis Indonesia. Permintaan maaf tersebut, dia mengatakan, adalah penyelesaian kasus secara politis terhadap para korban yang merupakan warga negara.

"Banyak dari korban itu tak bersalah dan tak berkaitan dengan PKI. PKI itu organisasi. Ini minta maaf kepada pribadi korban dan keluarganya," kata Natalius saat dihubungi, Kamis, 21 Juli 2016.

Menurut Natalius, Presiden Joko Widodo hanya memiliki satu cara untuk menyelesaikan kasus tragedi 1965, yaitu rekonsiliasi dan rehabilitasi. Hal ini juga mengacu pada mangkraknya penanganan berkas kasus tersebut di Kejaksaan Agung sejak 2003. Kejaksaan kerap berdalih berkas tersebut minim bukti dan tak jelas siapa pelaku dalam peristiwa yang berawal dari penculikan terhadap para jenderal pada 30 September 1965.

"Harus diakui sebagian besar pelaku dan saksi sudah meninggal dan sulit dimintai pertanggungjawabannya. Komnas HAM sudah menyerahkan bukti-bukti dan kejaksaan bisa melengkapinya karena memiliki kewenangan yang lebih luas," kata Natalius.

Rekonsiliasi dan rehabilitasi, menurut Natalius, sempat menguat ketika sejumlah jenderal dan tokoh justru menggagas simposium Tragedi 1965 pada April lalu. Tapi, Komnas HAM menyesali munculnya sejumlah kelompok kecil yang justru memadamkan semangat rekonsiliasi dengan isu soal peran TNI dan bangkitnya PKI.

"Itu hanya sekelompok kecil yang antirekonsiliasi. Sekarang hanya tinggal apakah ada niat baik atau tidak dari Presiden Joko Widodo," kata Natalius.

Majelis hakim Pengadilan Rakyat Internasional menyimpulkan telah terjadi genosida atau pembunuhan besar-besaran dalam tragedi 1965. Majelis merekomendasikan pemerintah Indonesia meminta maaf dan memberikan kompensasi kepada korban dan keluarga. Selain itu, melanjutkan penyelidikan dan penuntutan terhadap seluruh pelaku.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

2 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

5 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

6 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

6 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

7 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

8 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya