Kembar Siam Safira-Saqira Jalani Operasi di RSCM Hari Ini  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 21 Juli 2016 10:46 WIB

(Ki-ka): Direktur Medik dan Keperawatan Dr. Ratna Dwi Restuti, Direktur Utama Dr. C H Soejono, Dr Ahmad Yani. RSCM menyelenggarakan jumpa pers pra Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Safira dan Saqira dengan tubuh bersatu di bagian bawah dada, Jakarta, 21 Juli 2016. TEMPO/Akmal Ihsan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dokter C.H. Soejono mengatakan pagi ini akan menggelar operasi pemisahan bayi kembar siam Safira dan Saqira dengan tubuh bersatu di bagian bawah dada. "Mulai praoperasi hingga pascaoperasi merupakan suatu orkestrasi pengelolaan yang multidisiplin," ucapnya pada konferensi pers di RSCM, Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.

Dari pemeriksaan bayi Safira dan Saqira, ditemukan penyatuan pada hati serta sebagian usus halus dan usus besar. Tapi masing-masing hati berfungsi. Sedangkan bagian lain, seperti lambung, kandung empedu, limpa, ginjal, dan kandung kemih, masing-masing dimiliki bayi.

Dokter spesialis bedah anak, Sastiono, mengatakan, pada kasus serupa, penempelan biasanya hanya terjadi di pembuluh darah kecil. Namun kali ini berbeda. "Kalau tidak ditangani dengan baik, bisa terjadi pendarahan besar," ujar dia.

Mengenai risiko, Sastiono menuturkan operasi ini bukan termasuk yang memiliki risiko tinggi. Namun operasi ini, ucap dia, membutuh kehati-hatian yang ekstra karena organ tersebut kaya pembuluh darah.

Soejono mengatakan paling tidak 40 tenaga kesehatan terlibat dalam penanganan bayi kembar itu, dari perawatan praoperasi sampai pascaoperasi. Ahli patologi klinik, ahli radiologi, ahli rehabilitasi medik, dan psikiatri, ujar dia, telah memberi pendapat agar pengelolaan dilakukan pada semua aspek.

Bayi perempuan kembar siam ini lahir pada 3 Maret 2016 dan telah menjalani peningkatan berat badan selama persiapan operasi hampir empat bulan. Saat masuk RSCM, berat badan mereka 3,8 kilogram. Sedangkan saat ini berat badan mereka mencapai 10,5 kilogram.

Anak ketiga dan keempat pasangan Amrullah Yuzandi dan Sulindri tersebut akan dioperasi selama sekitar empat jam. "Doakan supaya bisa segera sembuh, bagaimana yang terbaik. Kami sebagai orang tua berterima kasih kepada pihak yang mendukung," tutur Amrullah.

Kedua bayi mendapat Jaminan Kesehatan Nasional. Karena itu, biaya perawatan dan operasi ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. "Belum diketahui total biayanya, karena tiap kasus bervariasi," kata Soejono.

RSCM telah menangani 22 kasus kembar siam. Dua belas kasus meninggal akibat kelainan jantung bawaan. Selebihnya ada yang meninggal pascaoperasi, baik keduanya maupun salah satunya.

AKMAL IHSAN | MS




Berita terkait

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

28 November 2023

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

Dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc memberikan rekomendasi pertolongan pertama saat anak demam yakni memberinya minum sesering mungkin.

Baca Selengkapnya

Satu Bayi Meninggal Setelah Pemisahan Kembar Siam di RSHS Bandung

25 Oktober 2023

Satu Bayi Meninggal Setelah Pemisahan Kembar Siam di RSHS Bandung

Operasi kembar siam memiliki tingkat kesulitan yang cukup kompleks.

Baca Selengkapnya

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Hasan dan Husein

23 Oktober 2023

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Hasan dan Husein

Bayi kembar siam berusia 13 bulan yang dinamakan Hasan dan Husein itu berasal dari Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam

12 Agustus 2023

Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam

Pada operasi pemisahan bayi kembar siam itu, tim dokter RSSA Malang didampingi dokter-dokter dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Baca Selengkapnya

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

23 Juni 2023

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

L. Rizka Andalucia menyebutkan sembilan rumah sakit vertikal di bawah Kemenkes yang sudah menerapkan Biomedical and Genome Science initiative (BGSi).

Baca Selengkapnya

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Usia 11 Bulan

21 Desember 2022

Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Siam Usia 11 Bulan

Bayi kembar siam seberat 14,6 kilogram itu memiliki organ liver atau hati yang menyatu.

Baca Selengkapnya

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

10 Desember 2022

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

Sondang Hutagalung adalah mahasiswa yang nekat melakukan aksi bakar diri atas rasa kecewanya terhadap keadilan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

16 November 2022

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal perihal satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, bukan disebabkan oleh kelaparan.

Baca Selengkapnya

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

26 Oktober 2022

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia menilai tingginya kasus misterius gagal ginjal akut pada anak merupakan bukti buruknya kerja BPOM.

Baca Selengkapnya

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

21 Oktober 2022

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

Soliha, masih bertanya-tanya tentang penyebab anak bungsunya yang masih berusia 3,8 tahun, bisa terjangkit gagal ginjal akut dan meninggal

Baca Selengkapnya