Sejumlah pengunjung bermain Pokemon Go di area di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 16 Juli 2016. Acara mencari Pokemon bersama ini digelar oleh layanan transportasi berbasis online yang bertajuk, #GrabPokemon. Tempo/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) turut mengawasi pemberitaan di media terkait Pokemon GO. Ruhut meminta kepada media agar berhati-hati dalam memberitakan, sehingga tidak terkesan menjadi seperti iklan.
"Contoh Pokemon. Belum di-launching, sudah diberitakan sana-sini," kata Ruhut saat interupsi di sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat tentang pengesahan sembilan anggota KPI yang baru, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.
Anjuran yang sama, menurut Ruhut, ditujukan pula untuk tayangan-tayangan lain. "Tolong, Pak. Biar sahabat saya Akbar Faizal bisa tenang," tuturnya.
Akbar Faizal sendiri sebelumnya juga mengajukan interupsi. Politikus Partai Nasional Demokrat ini meminta KPI fokus mengawasi konten ketimbang isu kepemilikan media, sehingga dapat menyajikan tayangan yang baik bagi generasi muda. "Selamatkan anak kami, keluarga kami. Soal kepemilikan, saya tahu apa yang terjadi," ujarnya.
Demam Pokemon GO kini tengah mewabah di Indonesia. Pokemon GO adalah game terbaru buatan Nintendo dan Niantic yang memungkinkan penggunanya menangkap monster-monster Pokemon melalui telepon seluler pintar.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
5 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.