Sanusi Minta Biaya Pilkada ke Ariesman, Ahok: Rp 2 M Sedikit  

Reporter

Selasa, 19 Juli 2016 15:33 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah meninjau Terminal Pulogebang, Jakarta, 4 Juli 2016. TEMPO/LARISSA

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai uang senilai Rp 2 miliar adalah jumlah yang sedikit untuk memenuhi kebutuhan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Kalau Rp 2 miliar, kemurahan kali," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 19 Juli 2016.

Hal tersebut dilontarkan Ahok terkait dengan pernyataan Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi yang menerima uang sebesar Rp 2 miliar dari bos Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja untuk membantunya maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Sementara setiap pasangan calon gubernur harus mengeluarkan uang membiayai honor saksi di 267 kelurahan yang ada di Jakarta, Ahok menyebutkan pembiayaan yang dibutuhkan untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI lebih dari Rp 2 miliar. Biaya tersebut belum termasuk yang lainnya.

Saat di persidangan di Pengadilan Tipikor kemarin, Sanusi mengaku sudah tiga kali mengatakan kepada Ariesman bahwa dia akan menjadi bakal calon dalam pemilihan Gubernur DKI 2017. Saat itu, Sanusi berharap mendapat bantuan dari Ariesman. Permintaan itu kemudian diiyakan Ariesman.

Sanusi menggelar pertemuan bersamaan dengan pembahasan Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP) di Badan Legislasi Daerah DPRD. Sanusi dan Ariesman sempat menyinggung soal pembahasan raperda yang lama. Bahkan ada satu pertemuan yang juga dihadiri oleh Aguan.

Ahok tak mau banyak komentar soal suap yang menjerat Sanusi. Bagi Ahok, ia tidak akan meminta kepada pengembang untuk membiayai rencana dia untuk maju pemilihan Gubernur DKI. Bahkan Ahok berkelakar akan meminta dana dari kelompok relawannya, yakni Teman Ahok.

Ahok mengatakan, jika seluruh orang yang mendukung dia dengan menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP), kemudian diminta untuk menyumbang, jumlahnya sudah mencukupi untuk membiayai kampanye untuk dia. "Aku mau minta Teman Ahok nyumbang. Kalau satu juta orang nyumbang Rp 10 ribu, sudah dapat Rp 10 miliar," tutur Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya