Kedatangan jenazah teroris Santoso dan Mukhtar di RS Bhayangkara Palu, 19 Juli 2016. TEMPO/Amar Burase
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi, mengatakan personel Operasi Tinombala yang berhasil menembak pria yang mirip Santoso adalah anggota Kostrad TNI, bukan anggota polisi seperti yang dikabarkan sebelumnya.
"Yang melakukan penembakan adalah Tim Alpha. Itu Tim Alpha 92 Batalyon 515 Jember,” ujar Rudy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016. Menurut dia, Operasi Tinombala merupakan gabungan TNI dan Polri. "Saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya. Hasilnya, alhamdulillah, baik sekali.”
Pada Senin lalu, terjadi baku tembak antara pasukan TNI dan Polri dengan kelompok Santoso di Tambarana, Poso. Dua orang dikabarkan tewas tertembak dan tiga orang melarikan diri. Dua orang yang tertembak tersebut disebut mirip Santoso dan Basri.
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian tidak memberikan pernyataan pasti siapa yang menembak pria mirip Santoso. Ia hanya mengatakan bahwa TNI berada di garis depan saat Operasi Tinombala yang berlangsung pada Senin lalu.
"Saya ucapkan terima kasih, baik kepada Polri maupun TNI, karena operasi kemarin adalah operasi bersama," katanya.
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.